POSTINGNEWS.ID --- Bencana hidrometeorologi (banjir bandang dan tanah longsor) yang menghantam Pulau Sumatera kini berstatus tragedi nasional. Data terbaru dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per Senin (1/12) pukul 17.00 WIB menunjukkan angka kematian yang melonjak drastis.
Total korban meninggal dunia di tiga provinsi (Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat) mencapai 604 jiwa, sementara 464 orang lainnya masih dinyatakan hilang.
Pemerintah Pusat bersama TNI/Polri kini mengerahkan kekuatan penuh (full force) lewat jalur darat, laut, dan udara untuk menembus wilayah yang terisolasi. Berikut rincian kondisi terkini di tiga zona merah bencana tersebut:
BACA JUGA:Data Basarnas Beda dengan BNPB, Korban Banjir Sumatera Ternyata Lebih Banyak dari Perkiraan
1. Sumatera Utara: Korban Terbanyak & Bantuan Presiden
Provinsi Sumatera Utara (Sumut) mencatat angka fatalitas tertinggi.
Korban: 283 Meninggal, 173 Hilang.
Kondisi: Wilayah Tapanuli Tengah hingga Nias porak-poranda. Tapanuli Utara menampung lebih dari 15.000 pengungsi.
Akses & Bantuan:
Presiden Prabowo Subianto mengirimkan bantuan spesifik berupa 33 unit genset, 33 alat komunikasi, 14 perahu karet (LCR), dan 129 tenda untuk memulihkan fungsi vital di daerah terisolasi.
Distribusi ke Nias dan Mandailing Natal terpaksa menggunakan 3 Helikopter (BNPB & TNI AD) karena jalur darat putus.
Kabar baiknya, akses darat menuju Dusun Sibalanga Jae, Kec. Adiankoting, mulai terbuka.
BACA JUGA:Aceh Menangis: Korban Jiwa Tembus 156 Orang, Ratusan Ribu Warga Terisolasi di Tengah Kepungan Banjir
2. Aceh: Jalur Putus, Starlink Jadi Penyelamat
Di ujung barat, situasi tak kalah mencekam dengan infrastruktur yang lumpuh total.
Korban: 156 Meninggal, 181 Hilang.
Kondisi: Jalur utama Banda Aceh–Lhokseumawe dan Bireuen–Takengon putus, membuat distribusi darat macet total.