JAKARTA, PostingNews.id — Presiden Prabowo Subianto menilai status darurat bencana daerah sudah cukup untuk menangani banjir dan longsor besar yang meluluhlantakkan Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Ia menyampaikan hal ini saat meninjau Tapanuli Tengah, wilayah yang ikut hancur diterjang bencana.
“Kita monitor terus. Saya kira kondisi yang sekarang ini sudah cukup,” ujar Prabowo saat berada di lokasi, kemarin.
Prabowo mengatakan tidak ada instruksi tambahan untuk Basarnas maupun BNPB. Menurutnya, dua lembaga itu sudah memiliki SOP yang jelas dalam penanganan bencana. Tugas pemerintah sekarang hanya memastikan semua sumber daya digerakkan secepat mungkin.
“BNPB reaksinya cukup cepat, TNI sangat cepat, Polri juga cepat. Kita kerahkan juga sudah cukup banyak helicopter, Hercules, pesawat-pesawat kita kerahkan semua,” kata Prabowo.
BACA JUGA:Banjir Sumatera Disebut Anomali, DPR: Hujan Sebulan Tumpah dalam Sehari
Meski korban jiwa sudah tembus lebih dari 400 orang, pemerintah memang belum mengubah status menjadi bencana nasional. Data terakhir dari Kepala BNPB Letnan Jenderal TNI Suharyanto menunjukkan kondisi di lapangan masih penuh kehilangan.
Suharyanto melaporkan total 442 orang meninggal dan 402 orang hilang hingga Ahad sore. Tim gabungan terus bekerja melakukan pencarian, pertolongan, distribusi logistik, dan membuka akses wilayah yang terputus.
Di Sumatera Utara, korban meninggal sudah mencapai 217 orang, tersebar dari Tapanuli Tengah hingga Nias. Jumlah korban hilang juga naik menjadi 209 orang setelah laporan dari warga terus berdatangan.
Di Aceh, korban meninggal tercatat 96 jiwa, sementara 75 orang masih hilang. Pengungsian masif terjadi di 11 kabupaten dan kota dengan total 62.000 kepala keluarga.
BACA JUGA:Benarkah Kelapa Sawit Perusak Hutan? Begini Fakta Lengkapnya
Sementara di Sumatera Barat, korban meninggal mencapai 129 jiwa. Ada 118 orang hilang dan 16 mengalami luka-luka. Pengungsi di provinsi itu mencapai hampir 78 ribu jiwa, terutama di Kota Padang dan Pesisir Selatan.
Gelombang bencana masih meninggalkan luka besar, sementara pemerintah memastikan semua jalur bantuan tetap dikejar sebelum cuaca kembali tidak bersahabat.