Sementara itu, ada yang berpendapat bahwa ekspresi santai tersebut mungkin merupakan bentuk mekanisme pertahanan diri dalam menghadapi stres dan tekanan.
Komentar publik juga menyebutkan bahwa hukuman ini diharapkan memberikan rasa keadilan dan menjadi pelajaran bagi pelaku lainnya.
Namun, muncul pula perhatian mengenai bagaimana seseorang dapat menyesuaikan kondisi psikis ketika harus menjalani hukuman jangka panjang.
BACA JUGA:BNPT Kaget, Anak-anak Direkrut Teroris dari Lobi Game Online dan TikTok
Beberapa psikolog menyebut bahwa respons seperti yang ditunjukkan Vadel dapat muncul akibat tekanan emosional yang berat dan upaya untuk tetap terlihat kuat di depan orang lain.
Dalam beberapa kasus, tawa atau sikap santai justru menjadi bentuk ketidakmampuan seseorang mengungkapkan kecemasan atau rasa takut secara langsung.
Reaksi ini bisa menjadi cara untuk bertahan sekaligus menutupi rasa terpuruk yang sebenarnya dirasakan oleh Vadel saat ini.
Tidak menutup kemungkinan bahwa setelah berada jauh dari sorotan publik, ia justru mengalami beban mental yang lebih berat dan membutuhkan pendampingan profesional untuk menghadapi kenyataan hukuman panjang tersebut.