JAKARTA, PostingNews.id -- Lembaga survei Populi Center kembali mengeluarkan termometer politik nasional, dan hasilnya menunjukkan publik tampak cukup optimis bahwa duet baru di Istana akan bekerja manjur. Dalam laporan terbarunya, mayoritas responden kompak percaya bahwa kepemimpinan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka akan membawa Indonesia ke arah yang lebih baik, entah lewat investasi besar, subsidi besar, atau harapan besar.
Dari data yang ditampilkan, 81,7 persen responden menyatakan keyakinan mereka terhadap duet Prabowo–Gibran. Angka ini merupakan gabungan dari 73,4 persen yang menjawab yakin dan 8,3 persen yang bahkan sangat yakin. Seolah-olah publik sudah menyiapkan kursi empuk untuk mengamati perjalanan pemerintahan lima tahun ke depan, berharap semuanya mulus seperti presentasi saat kampanye.
Rilis resmi survei menyebut "Saat ditanya seberapa yakin Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dapat membawa Indonesia menjadi lebih baik, sebanyak 81,7 persen menjawab yakin". Nyaris terdengar seperti kalimat motivasi pagi hari, namun disokong angka statistik.
Di sisi lain, kelompok pesimis ternyata minoritas kecil. Hanya 16,6 persen yang masih memasang muka ragu, terdiri dari 15,8 persen yang mengaku tidak yakin dan 0,8 persen yang sangat tidak yakin. Sisanya 1,7 persen lebih memilih untuk diam, mungkin masih menunggu bukti, atau menunggu harga kebutuhan pokok turun dulu sebelum menjawab.
BACA JUGA:Survei Populi Center Publik Lebih Percaya TNI Ketimbang DPR, Anehnya MBG Malah Masuk 3 Besar
Survei ini berlangsung pada 12 hingga 20 Oktober 2025, melibatkan 1.200 responden yang diwawancarai secara tatap muka menggunakan aplikasi survei Populi Center. Metodenya menggunakan teknik acak bertingkat yang membagi sampel ke 120 kelurahan dan desa di 38 provinsi, demi memastikan hasilnya tidak hanya datang dari satu kota penuh baliho.
Dengan margin of error sebesar ± 2,83 persen, survei ini memiliki tingkat kepercayaan 95 persen. Komposisi responden dibuat seimbang, 50 persen laki-laki dan 50 persen perempuan, dengan mayoritas latar pendidikan SMA sederajat sebanyak 40 persen, disusul SD ke bawah sebesar 29,9 persen. Alokasi sampel mengikuti proporsi Daftar Pemilih Tetap versi KPU agar hasilnya mencerminkan peta publik yang sebenarnya.
Singkatnya, optimisme publik sedang tinggi-tingginya, meski tugas pemerintahan baru belum selesai separuh waktu. Mungkin ke depan grafik ekonomi, harga beras, dan tingkat kepuasan publik akan jadi tolak ukur yang lebih nyata. Tapi untuk sementara, angka 81,7 persen ini jadi tepukan pertama sebelum konser kebijakan benar-benar dimulai.