POSTINGNEWS.ID --- Jagat media sosial X (dulunya Twitter) kembali memanas. Kali ini, tokoh publik Anies Baswedan melayangkan kritik pedas kepada akun resmi universitas bergengsi dunia, Oxford University.
Pemicunya adalah sebuah unggahan Oxford yang dinilai melakukan klaim sepihak atas penemuan bunga langka Rafflesia hasseltii di hutan Sumatera, tanpa memberikan kredit yang layak kepada para peneliti Indonesia yang bertaruh nyawa di lapangan.
Istilah "NPC" (Non-Playable Character) yang dipakai Anies langsung menjadi trending topic. Penasaran bagaimana kronologi lengkap drama akademik ini? Simak ulasannya!
BACA JUGA:Habib Rizieq Bakal Tampil di Reuni 212, Prabowo–Anies Belum Kasih Kabar
1. Oxford: "Kami Berjalan Siang Malam..."
Semua bermula ketika akun resmi Oxford University membagikan kabar gembira tentang penemuan kembali Rafflesia hasseltii oleh tim Oxford Botanic Garden. Narasi yang dibangun seolah-olah ini adalah pencapaian tunggal mereka.
"Rafflesia hasseltii: Tumbuhan yang lebih banyak dilihat oleh harimau dibandingkan manusia," tulis akun tersebut, sembari menceritakan perjuangan tim mereka menembus hutan Sumatera siang dan malam.
Postingan ini sekilas terlihat keren, namun bagi mata jeli Anies Baswedan dan netizen Indonesia, ada satu hal fatal yang hilang: Nama Peneliti Lokal.
BACA JUGA:Wow! Bunga Rafflesia Arnoldii Mekar di Luar Habitatnya
2. Anies: "Mereka Bukan NPC!"
Tak tinggal diam melihat ilmuwan bangsa seolah dianggap "figuran", Anies Baswedan langsung membalas (quote retweet) unggahan tersebut dengan nada tegas. Ia menyebutkan nama-nama peneliti Indonesia yang justru menjadi kunci ekspedisi tersebut.
"Para peneliti Indonesia Joko Witono, Septi Andriki, dan Iswandi, mereka bukan NPCs," tegas Anies sambil menandai akun Oxford.
Bagi yang belum tahu, NPC adalah istilah dalam video game untuk karakter pelengkap yang tidak bisa dimainkan dan hanya berfungsi sebagai pemanis latar belakang. Kritikan Anies ini menyiratkan pesan kuat: Peneliti Indonesia adalah Pemeran Utama, bukan sekadar pemandu jalan bagi peneliti asing!
BACA JUGA:FPI Siapkan Reuni 212, Undang Prabowo sampai Anies tapi Jawabannya Masih Misteri
3. Satu Dekade di Hutan, Kredit Diambil Orang?
Kritik ini semakin valid mengingat perjuangan di balik penemuan Rafflesia hasseltii bukanlah hal instan. Video viral sebelumnya memperlihatkan momen haru antara peneliti Oxford, Chris Thorogood, dan peneliti Indonesia, Septi Andriki, yang berpelukan setelah menemukan bunga tersebut.
Itu adalah buah dari riset selama lebih dari satu dekade. Mereka menghadapi risiko medan hutan Sumatera yang ganas. Warganet menilai, kerja keras dan risiko yang ditanggung peneliti lokal sangat besar, sehingga penghapusan nama mereka dalam publikasi resmi institusi sekelas Oxford dianggap tidak etis.
BACA JUGA:Setelah Kalah di Pilpres 2024, Anies Baswedan Ingin Rehat Sebentar