Negara Siaga! TNI AD & Intelijen BAIS Turun Gunung Jaga Kilang Pertamina Mulai Desember, Antisipasi Sabotase?

Rabu 26-11-2025,20:23 WIB
Reporter : Reynaldi
Editor : T. Sucipto

POSTINGNEWS.ID ---  Isu keamanan energi nasional kini masuk ke level waspada tinggi. Tidak ingin insiden kebakaran kilang atau gangguan pasokan terulang, Kementerian Pertahanan (Kemhan) mengambil langkah strategis yang tegas.

Menteri Pertahanan, Sjafrie Sjamsoeddin, memastikan bahwa mulai Desember 2025, prajurit TNI Angkatan Darat (AD) akan diterjunkan langsung untuk mengamankan kilang dan terminal minyak milik PT Pertamina. Tak hanya penjagaan fisik, aparat intelijen dari BAIS TNI juga dilibatkan untuk memantau potensi ancaman tak kasat mata.

Keputusan ini disampaikan Sjafrie dalam rapat tertutup dengan Komisi I DPR RI, Selasa (25/11) kemarin. Lantas, seberapa genting situasi hingga militer harus turun tangan? Simak 3 poin penting dari kebijakan baru ini!

BACA JUGA:TNI Ditambah di Jakarta–Aceh–Papua, Pemerintah Kayak Lagi Pasang Bodyguard Nasional

1. Kilang Minyak = Kedaulatan Negara

Sjafrie menegaskan bahwa kilang minyak bukan sekadar pabrik, melainkan Objek Vital Nasional (Obvitnas) yang menyangkut hidup matinya ekonomi dan kedaulatan bangsa. Oleh karena itu, pengamanannya tidak bisa lagi standar biasa.

Pelibatan TNI AD ini masuk dalam kategori Operasi Militer Selain Perang (OMSP).

"Menjaga industri strategis yang mempunyai kaitan dengan kedaulatan negara," ujar Sjafrie.

Batalyon teritorial akan diperkuat untuk menjaga instalasi-instalasi ini, khususnya yang memiliki tingkat risiko tinggi.

BACA JUGA:Putusan MK Soal Polri Bikin Efek Domino, Warganet Sekalian Tagih TNI dan Lembaga Lain tak Boleh Rangkap Jabatan

2. Intelijen BAIS Endus Potensi Sabotase

Ini poin yang paling menarik perhatian. Pengamanan tidak hanya bersifat fisik (prajurit berjaga), tetapi juga senyap (intelijen).

Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI akan memantau seluruh aktivitas di sekitar kilang. Tujuannya adalah deteksi dini.

"Untuk bisa mengetahui hal-hal yang mungkin perlu kita ketahui sebagai suatu ancaman potensial," jelas Sjafrie.

Langkah ini diambil untuk mencegah kemungkinan sabotase, serangan siber, atau gangguan eksternal lain yang bisa memicu ledakan atau kebakaran, mengingat rekam jejak insiden kilang di masa lalu.

BACA JUGA:TII: Revisi UU TNI di Era Prabowo–Gibran Perlihatkan Dominasi Dan Kontrol Sipil

3. Mulai Desember, Tidak Ganggu Operasional

Rencananya, "benteng" pertahanan baru di kilang Pertamina ini akan aktif mulai bulan depan, Desember 2025. Sinergi antara TNI, Pertamina, dan aparat kepolisian akan diintegrasikan dalam satu komando pengamanan.

Kategori :