Nadiem Coret Hotman dari Kuasa Hukum, Giliran Eks Lawyer Tom Lembong Turun Gunung

Senin 24-11-2025,15:15 WIB
Reporter : Andika Prasetya
Editor : Andika Prasetya

JAKARTA, PostingNews.id — Di tengah panasnya gosip laptop mahal yang bikin rakyat geleng-geleng, Nadiem Makarim rupanya tidak mau sendirian menghadapi meja hijau. Mantan Mendikbudristek itu menarik pemain baru ke ring hukumnya, Ari Yusuf, pengacara yang sebelumnya beken karena membela Tom Lembong. Kini Ari ikut masuk barisan untuk mendampingi Nadiem dalam kasus dugaan korupsi Chromebook.

Koordinator tim kuasa hukum Nadiem, Dodi S Abdulkadir, memastikan langkah ini pilihan keluarga. Ia juga membereskan kabar bahwa duetnya bersama Hotman Paris sudah selesai begitu proses penyidikan kelar di Kejaksaan Agung.

“Kuasa kami dulu untuk tahap penyidikan. Sekarang pada saat penuntutan, yang mendapat kuasa adalah kantor kami (MRP) dan kantor Pak Ari Yusuf,” ujar Dodi, Senin, 24 November 2025.

Pergantian komposisi ini muncul setelah Kejaksaan Agung melimpahkan berkas perkara Nadiem dan tiga tersangka lain ke Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat pada 10 November 2025. Artinya, babak baru dimulai, dan Nadiem memilih amunisi yang lebih segar.

BACA JUGA:PSI Makin Halusinasi Politik, Ahmad Ali Impikan Jokowi Baru sampai Kaesang Jadi Presiden

Kasusnya sendiri bikin kening berlipat. Proyek digitalisasi pendidikan senilai Rp 9,3 triliun itu diduga membuat negara tekor sampai Rp1,98 triliun. Alih-alih mencerdaskan kehidupan bangsa, Chromebook justru menyeret nama-nama pejabat ke meja pemeriksaan.

Lima tersangka sudah diumumkan Kejagung, yaitu:

  1. Nadiem Makarim, mantan Mendikbudristek
  2. Sri Wahyuningsih, Direktur SD Kemendikbudristek
  3. Mulyatsyah, Direktur SMP Kemendikbudristek
  4. Ibrahim Arif, Konsultan Teknologi Kemendikbudristek
  5. Juris Tan, mantan stafsus Nadiem yang sampai sekarang belum ketemu

BACA JUGA:Habib Rizieq Bakal Tampil di Reuni 212, Prabowo–Anies Belum Kasih Kabar

Dengan daftar tersangka sepanjang ini, persidangan bakal ramai. Nadiem sudah mengatur barisan hukumnya, publik tinggal menunggu siapa yang akan paling dulu terpeleset saat sidang berjalan.

Kategori :