JAKARTA, PostingNews.id — Kementerian Agama akhirnya ikut turun gelanggang merayakan Natal. Setelah bertahun-tahun cuma nonton kementerian lain bikin acara sendiri, Menag Nasaruddin Umar bilang tahun ini Kemenag tidak mau kalah langkah. Ia menyebut ini bakal jadi babak baru yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Dalam acara Jalan Sehat Lintas Agama di kantor Kemenag Jakarta, Minggu, 23 November 2025, Nasaruddin menyampaikan bahwa selama ini perayaan Natal hanya identik dengan gereja Kristen dan Katolik.
Ia mengatakan “Selama ini kan Natal Kristen, Natal Katolik. Tapi, Natal Kementerian Agama-nya enggak. Nah, hari ini dan tahun ini kita akan membuat sejarah di Kementerian Agama”.
Ia menambahkan “Kementerian Agama juga membuat Natal bersama. Kementerian lain bikin Natal, masa Kementerian Agamanya enggak. Harusnya ini yang mulai”.
BACA JUGA:Syuriyah Minta Waktu Tiga Hari untuk Mundur, Gus Yahya: Saya Tidak Akan Mundur!
Soal kapan dan di mana Natal bareng Kemenag bakal digelar, Nasaruddin masih irit bicara. Namun ia menegaskan satu hal bahwa kementeriannya ingin menunjukkan komitmen yang nyata dalam mendorong kerukunan.
Nasaruddin mengingatkan bahwa toleransi bukan soal melebur semuanya menjadi seragam. Ia berkata “Tidak, apa ya namanya, toleransi itu kan bukan memaksakan diri untuk sama padahal berbeda. Bukan juga untuk memaksakan perbedaan pada itu sama. Ya kan? Jadi toleransi itu jelas kok definisinya”.
Ia juga mengaku banyak negara mulai meniru cara Indonesia menjaga keharmonisan antarumat. Menurutnya, istilah-istilah yang Indonesia gunakan pun diadopsi negara lain.
Nasaruddin meminta agar semangat toleransi tetap dijalankan dalam bentuk nyata agar tidak muncul persoalan sosial yang tidak perlu.
BACA JUGA:PSI: Jokowi Begitu Kuat hingga Jadi Sasaran Banyak Musuh Politik
“Karena itu Bapak-Ibu sekalian, ya mari kita wujudkan dalam praktik nyata ya, interfaith work. Barangkali saya boleh mengatakan di sini Bapak-Ibu sekalian, banyak sekali negara-negara yang meniru Indonesia. Istilah yang kita gunakan pun juga ditiru oleh teman-teman” tutur Nasaruddin.
Dengan rencana Natal bersama ini, Kemenag tampak ingin memberi pesan bahwa toleransi bukan cuma slogan rapat dan spanduk acara, tetapi bisa juga diwujudkan lewat perayaan yang melibatkan semua.