Gus Yahya Diujung Tanduk, Rapat PBNU Malah Ditinggal Pengurus Wilayah

Sabtu 22-11-2025,19:35 WIB
Reporter : Andika Prasetya
Editor : Andika Prasetya

JAKARTA, PostingNews.id — Rapat koordinasi PBNU di Surabaya pada Sabtu malam, 22 November 2025, awalnya terdengar seperti undangan biasa. Namun bagi banyak pengurus wilayah, undangan itu lebih mirip panggilan darurat mendadak setelah muncul desakan agar Yahya Cholil Staquf mundur dari kursi ketua umum. 

Pertemuan itu dijadwalkan berlangsung di Hotel Novotel Samator, Surabaya, dan suratnya diteken oleh Wakil Ketua Umum PBNU Amin Said Husni.

Meski begitu, tidak semua pengurus wilayah merasa perlu datang. Salah satunya PWNU Kalimantan Selatan. Muhammad Tambrin menyampaikan alasannya dengan lugas. “Saya selaku Ketua PWNU Kalimantan Selatan tidak hadir,” ujarnya kepada wartawan, Sabtu, 22 November 2025. 

Ia menegaskan bahwa pihaknya mengikuti keputusan Rais Aam PBNU yang meminta pemakzulan terhadap Yahya, karena posisi Rais Aam dianggap sebagai otoritas tertinggi di organisasi.

BACA JUGA:PSI Bela Jokowi, Ahmad Ali: Apa Salahnya Dia Menjaga Karier Putra-putranya?

Dari Jakarta, suara pun serupa meski alasannya berbeda. Ketua PWNU DKI Jakarta Samsul Ma’arif mengabarkan bahwa ia berhalangan menghadiri rapat di Surabaya karena sedang mengikuti agenda lain.

“Saya kebetulan sedang mengikuti Munas Majelis Ulama Indonesia,” katanya. Ia juga mengaku belum tahu apakah akan mengirim wakil, sebab undangan yang diterimanya memang ditujukan spesifik untuk para ketua wilayah.

Sementara itu, dari Jawa Tengah, Abdul Ghaffar Rozin mengonfirmasi bahwa ia juga mendapat undangan. Namun kehadirannya masih tanda tanya. “Sampai saat ini posisi saya masih di Semarang, Jawa Tengah,” ujarnya pada Sabtu siang, 22 November 2025. 

Terlepas datang atau tidak, ia menegaskan bahwa PWNU Jawa Tengah akan menerima apa pun konsensus yang dicapai para pemegang otoritas. Ia hanya berharap PBNU menemukan jalan yang paling bijak agar perbedaan pendapat tidak melebar dan mengganggu soliditas NU di tingkat nasional.

BACA JUGA:PSI Deklarasi Mode Kompetitif, Ahmad Ali: Yang Coba-coba Halangi, Kita Habisi

Semua dinamika ini bermuara pada keputusan rapat harian Syuriyah PBNU yang digelar dua hari sebelumnya di Hotel Aston Jakarta. Dalam risalah rapat yang ditandatangani Rais Aam PBNU Miftachul Akhyar itu, Yahya Cholil Staquf diminta mundur dalam waktu tiga hari. Bila tidak, Syuriyah PBNU berencana memberhentikannya.

Pemicunya adalah kehadiran akademikus zionis Peter Berkowitz dalam kegiatan Akademi Kepemimpinan Nasional NU. Peter dikenal pernah menulis buku Israel and The Struggle Over The International Laws of War, yang memuat pembelaan terhadap Israel dalam berbagai kritik hukum internasional. 

Syuriyah PBNU menilai kehadirannya bertentangan dengan nilai Ahlussunnah wal Jamaah An-Nahdliyah serta muqaddimah qanun asasi NU.

Forum Syuriyah juga menyatakan kegiatan tersebut melanggar peraturan organisasi dan mencemarkan nama baik PBNU. Karena itu, merujuk Peraturan Perkumpulan NU Nomor 13 Tahun 2025, langkah pemberhentian fungsionaris dianggap perlu ditempuh.

Kategori :