JAKARTA, PostingNews.id — Di dunia politik yang selalu penuh drama, ada satu adegan klasik yang kembali muncul yaitu soal siapa membela siapa setelah lengser dari kekuasaan. Kali ini giliran Ahmad Ali yang tampil ke panggung, mempertanyakan mengapa publik begitu heboh ketika Joko Widodo terlihat memikirkan nasib anak-anaknya setelah tak lagi duduk di kursi presiden.
Dalam forum Rakorwil yang digelar PSI di Kendari, Jumat, 21 November 2025, ia melempar pertanyaan bernada heran yang sebenarnya sudah lama bergelayut di kepala sebagian pendukung Jokowi.
“Selesai jabatannya, kemudian dituduh macam-macam. Apakah salah kalau kemudian beliau juga memikirkan putra-putranya? Apakah kemudian akan menitipkan kader-kadernya, anak-anaknya, saudara-saudaranya, kader-kadernya, di partai lamanya? Yang sedangkan beliau sendiri, ketika menjabat jadi Presiden, tidak pernah dihargai,” ujar Ali.
Ali menggambarkan bagaimana, menurut pandangannya, sang mantan presiden justru kurang dihormati di partai lama.
BACA JUGA:Mal-mal di Indonesia Makin Sepi, Katanya Kurang Bisa Bikin Orang Betah
“Beliau jadi Presiden tidak dihargai. Dikuyo-kuyo di sana,” sambungnya sambil memberi contoh bahwa dinamika politik kadang lebih mirip sandiwara daripada organisasi serius.
Karena itu, Ali meminta para kader PSI agar tidak memilih diam ketika melihat figur yang mereka anggap patron politik dihina atau disentuh kehormatannya. Ia tidak ingin para kader hanya mengutip nama Jokowi saat kampanye tetapi menghilang ketika sang tokoh diserang.
“Jangan hanya mau memanfaatkan Pak Jokowi sebagai patron politik kita, tapi kemudian ketika orang menghina dia, menghajar dia, terus kita semua diam. Orang bilang Ketua Harian itu terlalu kasar. Masa bodoh. Kalau sudah menyangkut patron politik kita, menyangkut Pak Jokowi, saya tidak peduli,” tegasnya, menempatkan dirinya di posisi penjaga gawang yang siap menangkis serangan apa pun.
Di akhir pidatonya, Ali menyelipkan harapan besar. Ia ingin PSI suatu hari mampu melahirkan figur-figur baru yang menembus batas sosial seperti yang pernah dilakukan Jokowi. Bagi Ali, kisah seorang anak kampung yang bisa menjadi presiden adalah teladan yang patut diwariskan kepada generasi politik berikutnya.