POSTINGNEWS.ID --- Pernah nggak sih ngalamin kejadian horor di tanggal tua: cek saldo ATM, terus kaget sendiri karena isinya tinggal sisa recehan? Padahal perasaan baru kemarin gajian, nggak beli barang mewah, nggak liburan ke luar negeri, tapi uang kok lenyap kayak ditelan bumi?
Kalau kamu sering ngalamin ini, selamat! Kamu kena sindrom "Bocor Halus". Ini bukan soal gaji kamu yang kekecilan, tapi soal kebiasaan-kebiasaan remeh yang kamu anggap sepele padahal dampaknya bikin kantong bolong.
Mulai dari biaya admin top-up e-wallet, ongkir pesan makan yang berkali-kali, langganan aplikasi streaming yang nggak pernah ditonton, sampai jajan kopi kekinian tiap sore. Nominalnya memang kecil, 10 ribu atau 20 ribu, tapi kalau dikali 30 hari? Boncos, Bos!
Biar hidup kamu nggak gali lubang tutup lubang terus, yuk mulai sadar diri. Mengatur keuangan itu bukan soal pelit, tapi soal strategi. Berikut adalah 5 trik cerdas menyumbat kebocoran finansial harianmu biar rekening tetap sehat walafiat sampai gajian berikutnya!
BACA JUGA:BRI BO Otista Gelar “Grebek Pasar” untuk Dorong Literasi dan Akses Keuangan bagi Pelaku UMKM
1. Catat Pengeluaran: Jangan Cuma diingat, Otakmu Bukan Komputer!
Kesalahan paling fatal adalah merasa bisa mengingat semua pengeluaran di kepala. "Ah, tadi cuma beli cilok 5 ribu doang." Nah, "cuma-cuma" inilah biang keroknya.
Mulai sekarang, paksa diri buat mencatat SETIAP transaksi. Mulai dari bayar parkir 2 ribu perak sampai beli kuota internet. Pakai aplikasi pencatat keuangan di HP biar praktis, atau notes sederhana juga boleh.
Saat kamu melihat total angkanya di malam hari, kamu bakal kaget (dan mungkin sedikit menyesal). "Gila, masa jajan batagor sebulan habis 300 ribu?!". Nah, kesadaran inilah langkah awal buat berubah. Tracking is healing!
BACA JUGA:Kemenkum Luncurkan Aplikasi untuk Cegah Kejahatan Keuangan
2. Filter Kebutuhan vs Keinginan (Jauhi FOMO!)
Ini klise tapi paling susah dipraktekin. Bedakan mana Fixed Cost (Wajib) dan mana Flexible Cost (Suka-suka).
Makan itu wajib, tapi makan All You Can Eat itu keinginan. Transportasi ke kantor itu wajib, tapi naik taksi online premium itu pilihan. Tagihan listrik itu wajib, tapi checkout baju lucu di marketplace itu godaan setan.
Bikin prioritas yang jelas. Amankan dulu uang buat yang wajib. Sisanya? Boleh dipakai jajan, TAPI harus ada batasnya. Jangan sampai karena FOMO (Fear of Missing Out) lihat teman jajan, kamu jadi ikut-ikutan gesek kartu padahal budget lagi menipis.
BACA JUGA:Tips Keuangan: 7 Cara Investasi Emas Bagi Pemula Agar Tidak Menjadi 'Orang yang Merugi'
3. Terapkan "Jatah Preman" Harian
Biar nggak bablas, kasih limit harian buat diri sendiri. Anggap aja kamu lagi ngasih "jatah preman" ke dompetmu.
Misalnya, tetapkan pengeluaran jajan maksimal Rp50.000 per hari (di luar ongkos dan makan pokok). Kalau hari ini kamu cuma habis Rp20.000, sisa Rp30.000-nya jangan dipakai besok. Masukkan ke tabungan atau celengan ayam.