POSTINGNEWS.ID --- Situasi di tubuh Timnas Italia kembali memanas setelah kemenangan 2-0 atas Moldova ternyata tidak mampu mengubah posisi mereka di klasemen Grup I Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Hasil positif itu tetap tidak cukup sebab Norwegia juga meraih tiga poin berkat kemenangan 4-1 atas Estonia.
Italia kini tertahan di posisi kedua dengan 18 poin yang membuat mereka tetap tertinggal tiga angka dari Norwegia sebagai pemimpin grup.
Pertemuan keduanya pada laga pamungkas di San Siro akan menjadi duel krusial bagi harapan Italia.
BACA JUGA:Performa Menurun, Jamie Carragher Sarankan Mo Salah Mulai Dicadangkan
Gli Azzurri harus menang setidaknya 9-0 untuk bisa menyalip selisih gol Norwegia yang mencapai +29 sedangkan Italia baru memiliki +12.
Situasi ini membuat peluang Italia untuk lolos langsung sangat tipis dan memaksa mereka mendekati jalur play-off.
Gennaro Gattuso sebagai pelatih tim tidak menutupi kekecewaannya terhadap format kualifikasi zona Eropa yang hanya memberi tiket otomatis kepada juara grup.
Ia menilai sistem tersebut tidak mencerminkan performa keseluruhan tim dalam satu periode kualifikasi.
BACA JUGA:Skandal Judi Bikin Geger Liga Turki, Ratusan Pemain Terjerat Sanksi: Galatasaray juga Kena!
Gattuso merasa bahwa runner-up terbaik semestinya juga diberi kesempatan langsung ke putaran final.
“Itu bukan pertanyaan untuk saya, melainkan untuk siapa pun yang menyusun aturan dan grup. Pada tahun 1994, hanya ada dua tim Afrika di Piala Dunia, sekarang harus ada lebih banyak lagi dan terus bertambah,” tutur Gattuso, dilansir dari Football Italia, pada hari Sabtu, 15 November 2025.
“Pada masa saya, tim teratas di setiap grup akan lolos, ditambah runner-up terbaik. Kami sudah mengumpulkan 18 poin, memenangkan enam pertandingan, dan kami masih harus menjalani dua pertandingan lagi untuk lolos. Rasanya kurang tepat,” protes Gattuso terhadap format kualifikasi Piala Dunia 2026 saat ini.
Komentar tersebut mempertegas kegelisahan sang pelatih yang merasa usaha timnya belum cukup dihargai.
BACA JUGA:Rumor Harry Kane ke Barcelona Terus Menguat, Akankah Betulan Terjadi?