JAKARTA, PostingNews.id — Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana, mengakui satu ironi baru dalam dunia kerja. Profesi yang dulu seret lowongan dan kerap membuat lulusannya waswas, kini justru berubah menjadi rebutan. Ahli gizi yang dulu bingung mencari kerja, kini mendadak jadi barang langka sampai-sampai BGN kewalahan mencarinya.
“Tadinya ahli gizi agak sulit mencari pekerjaan, sekarang menjadi salah satu profesi yang langka. Sehingga tadi Komisi IX memberikan saran agar BGN mencari jalan keluar atas kelangkaan tersebut,” ujar Dadan di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu, 11 November 2025.
Kelangkaan ini jadi masalah nyata bagi operasi dapur Makan Bergizi Gratis. Idealnya, setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) ditempati ahli gizi yang bisa memastikan menu MBG sesuai kebutuhan gizi sekaligus selaras dengan bahan lokal.
Namun kenyataannya, BGN sekarang seperti mencari unicorn di kebun binatang. Ahli gizi yang dicari tidak muncul-muncul, padahal peran mereka krusial dalam menentukan menu dan memanfaatkan bahan pangan lokal di tiap wilayah.
BACA JUGA:KPK Bongkar Dugaan Iuran Siluman di BPKH, Dari Penginapan sampai Logistik Haji Dibedah
“Prinsip dasar dari program Makan Bergizi Gratis memanfaatkan potensi sumber daya lokal dan kesukaan masyarakat lokal. Sebab itu, di setiap SPPG kita tempatkan ahli gizi yang sekarang mulai langka,” kata Dadan.
Karena kondisi kian seret, BGN mulai memikirkan cara kreatif. Mereka membuka pintu untuk profesi lain yang punya irisan keahlian di bidang pangan agar dapur MBG tidak macet hanya gara-gara kekurangan ahli gizi.
Pilihan yang kini dibidik datang dari lulusan kesehatan masyarakat, teknologi pangan, hingga pengolahan pangan. Harapannya, dapur MBG tetap bisa berjalan meski tanpa kehadiran ahli gizi dalam jumlah ideal.
“Dan mungkin kita sudah akan mengarah kepada profesi lain, atau keilmuan lain yang masih terkait, contohnya (lulusan) kesehatan masyarakat dan juga teknologi pangan atau pengolahan pangan,” ujar Dadan.
BACA JUGA:BGN Bongkar Fakta Baru, Anak Sekolah di Lembang Keracunan Gegara Melon Overdosis Nitrit
Program makan gratis yang awalnya penuh tantangan kini tambah satu babak baru. Bukan hanya dikejar target serapan anggaran dan kasus keracunan, BGN kini juga harus berburu talenta yang tiba-tiba jadi primadona pasar kerja.