BACA JUGA:Roy Suryo Siap Hadir ke Polda, Sambil Nyindir Buron Silfester yang Masih Bebas Berkeliaran
PMT diketahui menggunakan besi bekas atau scrap baja sebagai bahan utama peleburan, yang diduga menjadi sumber kontaminasi Cs-137 di wilayah tersebut.
Kemenperin bersama Bapeten kini memperketat pengawasan industri berbasis logam untuk menghindari kasus serupa.
Pemerintah menegaskan pentingnya prosedur keamanan radiasi di seluruh rantai produksi.
BACA JUGA:Bukan Teroris, Polisi Sebut Pelaku Bom SMAN 72 Hanya Korban Kesepian
Taufik menambahkan, koordinasi lintas lembaga menjadi kunci menjaga keamanan industri nasional dari bahan berbahaya.
“Semua sudah tertangani dengan baik dan kami akan terus awasi,” ujarnya.
Kasus ini menjadi pengingat bahwa keselamatan industri dan keamanan pekerja harus menjadi prioritas dalam menjaga daya saing ekspor manufaktur Indonesia.*