BGN Siapkan Rp29 Triliun buat MBG Hingga Akhir 2025, tapi Serapannya Masih Minim

Rabu 12-11-2025,16:15 WIB
Reporter : Andika Prasetya
Editor : Andika Prasetya

JAKARTA, PostingNews.id — Badan Gizi Nasional (BGN) memastikan program Makan Bergizi Gratis (MBG) terus bergulir dengan kantong yang masih tebal. Hingga akhir 2025, lembaga ini menyiapkan anggaran sebesar Rp 29 triliun untuk mendukung proyek andalan pemerintahan Prabowo Subianto tersebut. Program yang baru berjalan hampir setahun ini menjadi salah satu ujian besar efektivitas anggaran negara di bidang pangan dan gizi publik.

Kepala BGN Dadan Hindayana memaparkan bahwa sejak diluncurkan pada 6 Januari lalu hingga pertengahan November, BGN sudah menyerap Rp 43,4 triliun dari total Rp 71 triliun yang dianggarkan, atau sekitar 61,2 persen. “Pekan ini akan bertambah karena kami sedang proses beberapa tagihan,” ujar Dadan dalam rapat evaluasi bersama Komisi IX DPR, Rabu, 12 November 2025.

Ia menjelaskan bahwa laju serapan anggaran akan meningkat tajam menjelang akhir tahun. Menurut perhitungannya, dana tambahan sekitar Rp 8,5 triliun akan keluar pada akhir November, disusul Rp 10 triliun lagi di pertengahan Desember, dan sekitar Rp 11 triliun pada penghujung tahun. “Pada penghujung tahun ini kami bakal membutuhkan kurang lebih dana yang diserap Rp 29 triliun untuk MBG,” katanya.

Di awal peluncuran, MBG sempat diragukan bisa menyerap dana jumbo sebesar Rp 71 triliun. Pada bulan pertama beroperasi, penyerapan dana hanya Rp 52 miliar. Angka itu bahkan masih terbilang kecil di bulan-bulan berikutnya, dengan catatan Rp 1,1 triliun di Februari, Rp 1,8 triliun di Maret, dan Rp 2,5 triliun di April. Namun Dadan mengklaim grafiknya terus naik seiring dengan perluasan dapur dan distribusi di berbagai daerah.

BACA JUGA:SMK Go Global, Jurus Pemerintah Biar Pengangguran Turun tapi Orangnya Pergi Keluar Negeri

Ia juga menjelaskan bahwa BGN kini tengah mempercepat pembangunan 8.000 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur MBG di seluruh Indonesia, termasuk di wilayah-wilayah terpencil. Pembangunan ini dilakukan lewat kerja sama dengan pemerintah daerah agar penentuan titik dapur benar-benar berbasis kebutuhan wilayah. “SPPG ini kami berikan kesempatan kepada pemerintah daerah untuk menentukan titik, termasuk calon investornya,” ujar Dadan, yang juga guru besar IPB University.

BGN berharap upaya ini bisa menambal berbagai kekurangan di lapangan, mulai dari distribusi bahan pangan hingga pemenuhan kebutuhan dapur yang selama ini masih bergantung pada dukungan daerah. Dengan anggaran belasan triliun dan dapur baru di ribuan titik, proyek MBG kini benar-benar menjadi taruhan besar bagi pemerintah dalam membuktikan bahwa makan bergizi bukan sekadar janji.

Kategori :