Bukan Drama, Tapi Gaya Hubungan! Ini Bedanya Avoidant dan Anxiety Attachment

Kamis 13-11-2025,08:30 WIB
Reporter : M. Rafa Nugraha
Editor : T. Sucipto

POSTINGNEWS.ID --- Belakangan ini, istilah avoidant attachment dan anxiety attachment sering muncul di media sosial, terutama di kalangan Gen Z yang semakin terbuka membahas topik kesehatan mental dan hubungan emosional. 

Dua istilah ini sebenarnya berasal dari teori attachment atau keterikatan emosional, yang pertama kali diperkenalkan oleh psikolog John Bowlby dan dikembangkan lebih lanjut oleh Mary Ainsworth. 

Konsep ini menjelaskan bagaimana gaya hubungan seseorang terbentuk sejak kecil dan memengaruhi cara mereka berinteraksi dalam hubungan dewasa, baik dengan pasangan maupun orang lain di sekitarnya.

Dilansir dari Ikatan Psikolog Klinis Indonesia (IPK Indonesia), avoidant attachment menggambarkan individu yang cenderung menjaga jarak secara emosional dari orang lain. 

BACA JUGA:Rahasia Orang Sukses: Bangun Pagi Bikin Hidupmu Jauh Lebih Produktif dan Bahagia!

Orang dengan gaya keterikatan ini biasanya terlihat mandiri dan sulit mengekspresikan perasaan karena takut terluka atau kecewa. 

Dalam hubungan romantis, mereka mungkin tampak cuek, menghindari konflik emosional, dan lebih memilih memendam perasaan daripada membicarakannya. 

Hal ini sering kali terbentuk dari pola asuh yang membuat anak merasa tidak nyaman saat menunjukkan kebutuhan akan kasih sayang.

Sebaliknya, anxiety attachment mencerminkan individu yang sangat membutuhkan kepastian dan perhatian dari pasangannya. 

BACA JUGA:Otak Lemot Bukan Karena Bodoh, Tapi Karena 5 Kebiasaan Sepele Ini Kamu Lakuin Tiap Hari!

Mereka bisa merasa cemas jika pesan tidak dibalas atau pasangannya tampak menjauh. 

Gaya keterikatan ini sering muncul pada orang yang sejak kecil mendapatkan perhatian yang tidak konsisten dari orang tua atau pengasuh. 

Akibatnya, mereka tumbuh menjadi pribadi yang takut ditinggalkan, mudah curiga dan cenderung berlebihan dalam menunjukkan kasih sayang.

Meskipun kedua gaya ini bisa membuat hubungan terasa tidak seimbang, kabar baiknya adalah gaya keterikatan dapat berubah. 

BACA JUGA:Ngaku Sehat? Ternyata 4 Sayur Ini Bisa Jadi ‘Racun’ Kalau Kamu Makan Terlalu Banyak!

Kategori :