Meski demikian, dukungan terhadap Soeharto datang dari sejumlah organisasi Islam besar. Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) menjadi dua di antaranya yang menyatakan dukungan agar Soeharto diberi gelar Pahlawan Nasional.
Di tengah perdebatan yang terus mengemuka, langkah pemerintah untuk menobatkan Soeharto sebagai pahlawan menandai babak baru dalam cara bangsa ini berdamai dengan sejarahnya sendiri. Bagi sebagian orang, ini bentuk penghormatan terhadap pemimpin yang berjasa; bagi sebagian lain, pengingat bahwa sejarah selalu memiliki dua wajah—pembangunan dan luka.