Kena Batunya! FIFA Resmi Jatuhi Sanksi Berat ke FAM, 7 Pemain Naturalisasi Malaysia Dilarang Tampil Setahun!

Kamis 06-11-2025,16:02 WIB
Reporter : M. Rafa Nugraha
Editor : T. Sucipto

POSTINGNEWS.ID --- Drama naturalisasi pemain Timnas Malaysia akhirnya mencapai puncaknya.

Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) kini tengah menghadapi badai besar setelah FIFA secara resmi menolak seluruh permohonan banding terkait kasus tujuh pemain naturalisasi yang dinilai bermasalah dalam proses administrasi kewarganegaraan mereka.

Keputusan tegas dari otoritas sepak bola dunia itu tidak hanya mempermalukan FAM di mata publik internasional, tapi juga berpotensi mengguncang masa depan sepak bola Malaysia.

BACA JUGA:Banding Ditolak FIFA! Malaysia Kena Denda Rp7,3 Miliar Akibat Skandal Naturalisasi 7 Pemain Spanyol

FIFA Jatuhkan Denda dan Larangan Bermain

Dalam keputusan resminya, FIFA menyatakan bahwa FAM terbukti melanggar pasal penipuan administratif terkait manipulasi data dokumen leluhur tujuh pemain naturalisasi yang sempat memperkuat skuad Harimau Malaya.

Akibat pelanggaran tersebut, FIFA menjatuhkan denda sebesar 350 ribu Swiss Franc atau sekitar Rp7,3 miliar.

Tak berhenti di situ, ketujuh pemain tersebut, termasuk Facundo Garces, juga dijatuhi larangan tampil di semua ajang sepak bola resmi selama 12 bulan.

Sanksi itu berlaku secara global, mencakup semua pertandingan klub dan tim nasional yang berada di bawah naungan FIFA.

“Kasus ini bukan hanya soal dokumen, tapi soal integritas,” ujar salah satu sumber FIFA seperti dilansir News Straits Times.

“Manipulasi data leluhur untuk mempercepat naturalisasi jelas melanggar prinsip dasar keadilan kompetisi.”

BACA JUGA:Usai Resmi Jadi Menpora, Apakah Erick Thohir Akan Ditinggal FIFA dari Kursi Ketua PSSI?

FAM Tak Terima, Siap Gugat ke CAS

Meski sudah menerima putusan final dari FIFA, FAM belum menyerah.

Mereka berencana untuk mengajukan banding terakhir ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (Court of Arbitration for Sport/CAS) di Swiss — langkah hukum tertinggi dalam sengketa olahraga dunia.

Namun, keputusan itu justru menuai perdebatan sengit di dalam negeri.

Banyak pihak menilai langkah tersebut terlalu berisiko dan bisa memperburuk keadaan.

Kategori :