Prabowo Ingin Whoosh Tembus Banyuwangi, Pastikan Utang Tak Jadi Masalah

Selasa 04-11-2025,14:20 WIB
Reporter : Andika Prasetya
Editor : Andika Prasetya

JAKARTA, PostingNews.id – Presiden Prabowo Subianto tampaknya punya visi besar untuk masa depan transportasi cepat di Indonesia. Bukan hanya puas dengan jalur Jakarta–Bandung, ia ingin kereta cepat Whoosh terus melaju hingga Surabaya, bahkan sampai ke ujung timur Pulau Jawa, Banyuwangi.

“Saya minta tidak hanya Surabaya. Banyuwangi, Banyuwangi, ya Banyuwangi. Surabaya itu zaman dulu. Sekarang Banyuwangi,” kata Prabowo sambil tersenyum ketika ditanya soal proyek dan utang Whoosh seusai meresmikan Stasiun Tanah Abang Baru di Jakarta Pusat pada Selasa, 4 November 2025.

Prabowo bercerita bahwa sehari sebelumnya ia sempat bertemu dengan Ignasius Jonan, mantan Menteri Perhubungan, untuk bertukar pandangan tentang sistem perkeretaapian nasional. Pembicaraan itu, katanya, juga menyentuh proyek Whoosh yang kini kembali ramai dibicarakan publik karena persoalan utang.

Kepala negara menegaskan bahwa urusan keuangan proyek tersebut tidak perlu diributkan. Pemerintah, ujarnya, sudah punya skema jelas dan mampu membayar kewajiban yang ada. “Saya kira tidak ada masalah. Pemerintah akan membayar Rp1,2 triliun per tahun,” ujar Prabowo. Ia menekankan bahwa yang lebih penting bukan soal besarannya, melainkan manfaat nyata yang dirasakan rakyat, mulai dari berkurangnya kemacetan, penurunan polusi, hingga efisiensi waktu perjalanan.

BACA JUGA:Kadernya Kena OTT di Riau, PKB Masih Anggap Itu Sekadar Pemanggilan Biasa

Menurut Prabowo, proyek Whoosh bukan hanya simbol kemajuan teknologi, tetapi juga hasil kerja sama strategis dengan Tiongkok yang patut dibanggakan. “Saya kira yang penting kita kuasai teknologi. Kita, we are at an edge of best practice, dan ini ingat ya, ini simbol kerja sama kita dengan Tiongkok,” ujarnya.

Presiden juga meminta publik untuk berhenti memperdebatkan isu utang proyek tersebut. Ia memastikan tanggung jawab penuh berada di tangannya. “Jadi tidak usah ribut, kita mampu, dan kita kuat,” tegasnya.

Menariknya, Prabowo menyebut bahwa sebagian dana untuk membayar cicilan utang Whoosh akan diambil dari uang hasil sitaan korupsi. Ia menegaskan pemerintah tidak akan membiarkan uang negara dirampas oleh para pelaku korupsi. “Uang nanti banyak untuk kita. Untuk rakyat semua,” katanya dengan nada serius.

Sebagai catatan, proyek kereta cepat Jakarta–Bandung awalnya diperkirakan menelan biaya sebesar USD6,02 miliar. Namun, seiring perjalanan proyek, terjadi pembengkakan atau cost overrun hingga mencapai USD7,22 miliar. Dari total biaya itu, sekitar 75 persen dibiayai melalui pinjaman dari China Development Bank, senilai USD5,415 miliar. 

BACA JUGA:Puan Sindir Aparat yang Masih Bermindset Kalau Bisa Dipersulit, Kenapa Malah Dipermudah?

Dengan bunga tahunan utang pokok dua persen dan bunga untuk pembengkakan biaya sebesar 3,4 persen, PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) harus membayar bunga sekitar USD120,9 juta setiap tahun.

Di tengah segala kritik dan perdebatan, Prabowo tampak ingin mengembalikan percakapan tentang Whoosh ke arah yang lebih optimistis. Bagi dirinya, proyek ini bukan sekadar rel dan kereta, melainkan simbol keberanian Indonesia untuk menatap masa depan dengan kecepatan penuh.

Kategori :