Budi Arie: Jokowi dan Prabowo Terus Diadu Domba, Kita Jadi Bangsa yang Ribut Sendiri

Minggu 02-11-2025,09:26 WIB
Reporter : Andika Prasetya
Editor : Andika Prasetya

JAKARTA, PostingNews.id — Kongres III Projo yang digelar di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat, Sabtu, 1 November 2025, berlangsung dengan suasana penuh semangat sekaligus sindiran politik yang halus. Ketua Umum Projo, Budi Arie Setiadi, naik ke podium dan langsung menyoroti satu isu yang belakangan makin sering muncul di ruang publik: upaya mengadu domba antara Presiden Prabowo Subianto dan mantan Presiden Joko Widodo.

Dalam pidato pembukaannya, mantan Menteri Koperasi dan UKM itu berbicara lantang tentang pentingnya menjaga semangat politik persatuan. “Saya selalu bilang, ini kok semua isinya adu domba? Mau diadu domba Pak Prabowo dan Pak Jokowi, diadu domba lagi si A, si B?” ujar Budi Arie dengan nada yang mencampur serius dan heran.

Menurutnya, atmosfer politik yang terus diwarnai pertikaian hanya akan membuat bangsa ini berjalan di tempat. “Kita masih saja memikirkan masalah lama dan saling mempertanyakan hal-hal yang sudah jelas,” kata Budi. Ia menilai, di saat banyak negara lain sudah melaju cepat dengan inovasi dan pembangunan, Indonesia justru sibuk bertengkar sendiri di tengah jalan.

Sebagai contoh, Budi menyinggung proyek kereta cepat Jakarta–Bandung atau Whoosh, yang kini kembali ramai diperdebatkan di tengah kabar soal utang dan dugaan korupsi. Menurutnya, proyek tersebut adalah terobosan besar yang lahir di masa pemerintahan Jokowi dan seharusnya tidak perlu dipertentangkan.

BACA JUGA:Budi Arie Akui Mau Gabung ke Gerindra, Dasco: Kami Pertimbangkan 

“Kalau ada problematika dalam pelaksanaan teknisnya, silakan saja aparat penegak hukum memeriksa. Tetapi jangan sedikit-sedikit programnya dipersoalkan,” katanya.

Budi menegaskan, bangsa yang besar tidak bisa maju jika setiap langkah pembangunan selalu ditarik ke belakang oleh kecurigaan dan narasi permusuhan. Ia mendorong agar rakyat dan elite politik bisa bersatu mengawal pemerintahan baru di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto.

“Sya yakin kalau program Pak Prabowo ini berjalan, ini akan membawa manfaat dan kemajuan yang penting bagi bangsa Indonesia ke depan,” ujar Budi.

Sebagai pemimpin organisasi relawan yang dulunya dikenal sebagai benteng loyalis Jokowi, Budi kini menegaskan bahwa arah politik Projo jelas: memperkuat fondasi pemerintahan yang sedang berjalan.

BACA JUGA:Siap Gabung ke Gerindra, Budi Arie: Projo Akan Perkuat Partai Presiden

“Kami akan memperkuat seluruh agenda politik Presiden dengan memperkuat partai politik pimpinan Presiden,” ucapnya disambut tepuk tangan peserta kongres.

Budi Arie juga menegaskan bahwa Projo bukan hanya sekadar komunitas pendukung, melainkan pelopor gerakan politik rakyat yang siap menopang pemerintahan baru. Ia mengingatkan bahwa dukungan terhadap Prabowo–Gibran adalah bentuk keberlanjutan dari mandat rakyat. “Karena kami percaya ini mandat rakyat, kami ingin dukung, perkuat agar pemerintahan ini tidak gagal,” katanya.

Pidato Budi Arie itu terdengar seperti pesan moral sekaligus sinyal politik. Ia mencoba meredam isu rivalitas antara dua tokoh besar, Jokowi dan Prabowo, yang kerap dipertentangkan oleh pendukung masing-masing.

Namun di saat yang sama, ia juga memastikan posisi Projo semakin dekat dengan lingkar kekuasaan baru. Dalam suasana kongres yang penuh sorak dukungan dan teriakan “Projo tetap solid”, Budi menutup pidatonya dengan pesan sederhana tapi tegas: berhenti berkelahi, saatnya bekerja.

Kategori :