Golkar Bela Soeharto Jadi Pahlawan, Nurul Arifin: Jasa Besarnya Adalah Menjaga Stabilitas Nasional

Sabtu 25-10-2025,10:29 WIB
Reporter : Andika Prasetya
Editor : Andika Prasetya

JAKARTA, PostingNews.id – Partai Golkar kembali menunjukkan sikap tegaknya dalam membela warisan Soeharto. Partai berlambang pohon beringin itu menyatakan dukungan penuh terhadap rencana pemerintah menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional bagi Presiden ke-2 RI tersebut.

Ketua DPP Partai Golkar Nurul Arifin menyebut jasa Soeharto terlalu besar untuk diabaikan, terutama dalam menjaga stabilitas nasional dan meletakkan fondasi ekonomi Indonesia.

“Partai Golkar mendukung penuh penganugerahan gelar kepahlawanan untuk Pak Harto. Beliau berjasa besar menjaga stabilitas nasional dan meletakkan dasar pembangunan ekonomi yang membawa Indonesia ke era kemajuan,” ujar Nurul dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 24 Oktober 2025.

Menurut Nurul, Soeharto adalah tokoh sentral dalam sejarah modern Indonesia yang berhasil membawa negeri ini menapak ke masa pembangunan. Selama 31 tahun memimpin, dari 1967 hingga 1998, Soeharto disebut berhasil membangun infrastruktur, meningkatkan pertumbuhan ekonomi, dan bahkan membawa Indonesia mencapai swasembada beras.

BACA JUGA:Fadli Zon Tak Ragu Soeharto Penuhi Syarat Pahlawan, Tinggal Tunggu Persetujuan Prabowo

“Berkat kesuksesannya ini, Soeharto mendapat gelar ‘Bapak Pembangunan Indonesia’ dari MPR melalui Tap MPR Nomor V/MPR/1983,” katanya.

Dukungan ini bukan hal baru bagi Golkar. Sebelumnya, ketika menjabat Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo yang kini juga menjabat Wakil Ketua Umum Partai Golkar sudah lebih dulu mengusulkan agar Soeharto mendapat gelar pahlawan. Dengan kata lain, wacana ini memang sudah lama mengendap di lingkaran Golkar, menunggu momentum politik yang pas untuk kembali mengemuka.

Adapun Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul telah menyerahkan berkas berisi 40 nama calon pahlawan nasional kepada Menteri Kebudayaan sekaligus Ketua Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan (GTK) Fadli Zon pada Selasa, 21 Oktober 2025.

“Usulan ini berupa nama-nama yang telah dibahas selama beberapa tahun terakhir. Ada yang memenuhi syarat sejak lima atau enam tahun lalu, dan ada pula yang baru diputuskan tahun ini,” kata Saifullah.

BACA JUGA:Suara Kritis Muhammadiyah Kini Sayup-Sayup, Kata Busyro Gara-Gara Feodalisme dan Tambang

Selain Soeharto, nama-nama lain yang masuk daftar usulan cukup beragam. Ada Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, aktivis buruh Marsinah, ulama Syaikhona Muhammad Kholil, KH Bisri Syansuri, KH Muhammad Yusuf Hasyim, hingga dua jenderal legendaris M Jusuf dan Ali Sadikin.

Ketua Dewan GTK Fadli Zon memastikan semua nama yang diajukan akan ditelaah dengan seksama. “Rencananya besok kami akan bersidang bersama Tim Dewan Gelar. Setelah itu, hasilnya akan kami sampaikan kepada Presiden Republik Indonesia,” ujarnya.

Proses seleksi akhir ini menjadi penentu apakah nama Soeharto benar-benar akan berdiri sejajar dengan Gus Dur dan Marsinah dalam daftar resmi Pahlawan Nasional. Jika ya, maka gelar “Bapak Pembangunan” akan mendapatkan makna baru. Namun, jika tidak, publik tampaknya masih harus menunggu waktu lebih lama sebelum sejarah benar-benar memberi tempat yang pasti bagi sosok paling kontroversial di era Orde Baru itu.

Kategori :