JAKARTA, PostingNews.id – Survei terbaru CGS International Sekuritas Indonesia memunculkan fakta menarik soal perilaku keuangan anak muda zaman now. Dari 100 responden Gen Z yang diteliti lewat focus group discussion (FGD) akhir September 2025, ternyata 7 dari 10 anak muda masih lebih percaya pada aplikasi mobile milik bank konvensional ketimbang bank digital yang sedang ramai dibicarakan di medsos.
Alasannya sederhana tapi tajam. Mereka mengaku lebih nyaman bertransaksi dengan bank yang sudah punya nama besar dan reputasi panjang. Citra brand yang kuat dianggap lebih menenangkan hati ketimbang promo cashback atau bunga tinggi dari bank digital. Apalagi, sejak pandemi, fitur dan tampilan aplikasi bank konvensional makin canggih dan gampang dipakai, bahkan dinilai sudah selevel dengan bank digital.
Dalam FGD itu, para responden menegaskan hal yang paling mereka cari adalah pengalaman pengguna yang efisien dan tanpa ribet. Buat mereka, fitur keren bukan yang penuh warna atau gimmick, tapi yang benar-benar membantu transaksi harian. Mulai dari pembayaran via QRIS sampai pencatat pengeluaran otomatis. Intinya, Gen Z lebih peduli pada kemudahan dan kenyamanan daripada sekadar bunga simpanan tinggi.
Kalau bicara soal bank favorit, BCA jelas jadi juaranya. Sebanyak 69 persen responden memilih bank biru ini sebagai tempat paling dipercaya untuk menyimpan uang. Posisi selanjutnya diisi CIMB Niaga dan Bank Mandiri, sementara dua bank digital seperti Bank Jago dan Superbank sukses menembus lima besar, bukti bahwa pemain baru pun mulai diperhitungkan.
Senior Vice President Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI), Trioksa Siahaan, bilang kalau Gen Z memang jatuh hati pada fleksibilitas dan kemudahan layanan BCA.
BACA JUGA:Pelantikan Ribuan PPPK di Serang Mendadak Tegang! Wali Kota Murka Lihat Peserta Merokok di Tengah Acara
“Generasi Z (Gen Z) senang dengan layanan fleksibilitas dan BCA melalui layanan digitalnya dilihat Gen Z dapat memudahkan aktivitas keuangan Gen Z. Apalagi BCA juga merupakan bank besar yang memberikan kenyamanan dan kepercayaan bagi Gen Z,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang dikutip Jumat, 24 Oktober 2025.
Trioksa menambahkan, kekuatan BCA justru terletak pada kemampuannya menjaga reputasi sambil terus berinovasi digital. “BCA cukup kuat dan tetap bertahan menjadi brand terpercaya walau banyak bank digital bermunculan,” katanya.
Dari sisi perilaku keuangan, survei juga menunjukkan bahwa lebih dari separuh responden sudah membuka rekening pertama sebelum tahun 2020, saat masih pelajar atau mahasiswa yang bahkan belum punya KTP. Artinya, peran orang tua sangat besar dalam memperkenalkan dunia perbankan ke anak-anak mereka.
Namun setelah mereka mulai mandiri secara finansial, alasan untuk tetap bertahan di bank pilihan berubah. Kepercayaan terhadap citra merek bank kini menjadi faktor utama, disusul pengaruh keluarga dan kualitas fitur aplikasi. Menariknya, 63 persen Gen Z tetap memakai bank yang sama dengan orang tuanya. Banyak yang mengaku tabungan pertama mereka adalah Tahapan Xpresi BCA dan sampai sekarang belum pindah ke lain hati.
BACA JUGA:Bahasa Portugis Bakal Masuk Sekolah, Kata Prabowo Ini Tanda Cinta Indonesia ke Brasil
“Karena dari experience, maka keluarga akan memberikan saran yang sama untuk anggota keluarganya dalam memilih brand termasuk untuk layanan perbankan. Selama layanan masih bertahan baik dan ada pengalaman yang juga baik maka masih akan terus bertahan,” ujar Trioksa menutup.