Hasil Survei Celios, Bahlil Dapat Nilai Minus Paling Dalam di Kabinet Prabowo–Gibran

Senin 20-10-2025,13:30 WIB
Reporter : Andika Prasetya
Editor : Andika Prasetya

JAKARTA, PostingNews.id – Lembaga for Economic and Law Studies atau Celios merilis hasil survei terbaru yang menyoroti kinerja satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Hasilnya bikin alis terangkat. Pemerintahan yang baru berusia satu tahun pada 20 Oktober 2025 itu cuma dapat nilai rata-rata 3 dari 10, atau bisa dibilang masih di level “cukup, tapi belum memuaskan.”

Survei Celios ini menggunakan pendekatan penilaian pakar dengan melibatkan 120 jurnalis dari 60 lembaga pers. “Rata-rata nilai itu ada di angka 3 dari 10,” kata peneliti Celios, Media Askar, dalam konferensi pers peluncuran hasil survei pada Ahad, 19 Oktober 2025.

Celios tak hanya menilai presiden dan wakil presiden, tetapi juga membedah performa menteri-menteri Kabinet Merah Putih satu per satu. Ada dua pendekatan berbeda yang digunakan Celios untuk mengukur kinerja pemerintahan ini. Survei pertama menggunakan metode expert judgement dengan responden para jurnalis yang menilai kinerja berdasarkan hasil liputan dan pengamatan mereka selama setahun terakhir.

Sementara survei kedua dilakukan terhadap masyarakat umum dengan melibatkan 1.338 responden dari wilayah perkotaan dan pedesaan. Survei dilakukan pada 30 September hingga 13 Oktober 2025. Dari kedua survei itu, muncul satu nama yang paling disorot sebagai menteri dengan performa paling jeblok. “Peringkat pertama yang harus di-reshuffle itu Bahlil,” kata Media tanpa ragu.

BACA JUGA:Prabowo Semprot Jaksa dan Polisi: Jangan Cari-cari Kasus, Apalagi ke Orang Kecil

Ya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia berada di posisi paling bawah. Nilainya minus besar, menandakan publik dan pakar tampaknya sepakat kalau Bahlil punya pekerjaan rumah besar untuk memperbaiki citra dan performanya.

Dalam survei ini, responden diminta memilih tiga menteri terbaik dan tiga menteri terburuk. Nilai minus dan plus dijumlahkan, menghasilkan peringkat akhir yang menjadi cerminan siapa yang dianggap sukses dan siapa yang paling perlu evaluasi keras.

Berikut hasil lengkap peringkat kinerja menteri Kabinet Merah Putih versi Celios:

  1. Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur Agus Harimurti Yudhoyono (Nilai 50)
  2. Menteri Agama Nasaruddin Umar (Nilai 48)
  3. Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti (Nilai 44)
  4. Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi (Nilai 35)
  5. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (Nilai 31)
  6. Menteri Ketenagakerjaan Yassierli (Nilai 24)
  7. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (Nilai 17)
  8. Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan Yusril Ihza Mahendra (Nilai 11)
  9. Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Nilai 10)
  10. Kepala Danantara Rosan Roeslani (Nilai 10)
  11. Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq (Nilai 10)
  12. Menteri PAN-RB Rini Widiyantini (Nilai 8)
  13. Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani (Nilai 6)
  14. Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar (Nilai 5)
  15. Menteri Luar Negeri Sugiono (Nilai 4)
  16. Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Brian Yuliarto (Nilai 4)
  17. Menteri Pekerjaan Umum Brian Yuliarto (Nilai 4)
  18. Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi (Nilai 4)
  19. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Rachmat Pambudy (Nilai 3)
  20. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Arifatul Choiri Fauzi (Nilai 3)
  21. Menteri Transmigrasi Ifititah Sulaiman (Nilai 2)
  22. Menteri Perdagangan Budi Santoso (Nilai 2)
  23. Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Wihaji (Nilai 1)
  24. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang (Nilai 1)
  25. Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Agus Andrianto (Nilai 1)
  26. Menteri Hukum Supratman Andi Agtas (Nilai -1)
  27. Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid (Nilai -2)
  28. Menteri UMUM Maman Abdurrahman (Nilai -2)
  29. Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian (Nilai -2)
  30. Menteri Kelautan dan Perikanan Saktri Wahyu Trenggono (Nilai -3)
  31. Menteri Pertanian Amran Sulaiman (Nilai -3)
  32. Kepala Badan Intelijen Negara Muhammad Herindra (Nilai -4)
  33. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratikno (Nilai -5)
  34. Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin (Nilai -6)
  35. Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya (Nilai -6)
  36. Menteri Perumahan dan Pemukiman Maruarar Sirait (Nilai -7)
  37. Menteri Agraria dan Tata Ruang Nusron Wahid (Nilai -7)
  38. Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Yandri Susanto (Nilai -10)
  39. Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan Budiman Sudjatmiko (Nilai -14)
  40. Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Nilai -22)
  41. Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana (Nilai -34)
  42. Menteri Kebudayaan Fadli Zon (Nilai -36)
  43. Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni (Nilai -56)
  44. Menteri HAM Natalius Pigai (Nilai -79)
  45. Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana (Nilai -81)
  46. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia (Nilai -151)

BACA JUGA:Anggaran Bansos Naik Jadi Rp 110 Triliun, Mensos: Ini Mungkin Terbesar dalam Sepanjang Sejarah

Meski ada menteri yang mendapat nilai minus hingga ratusan poin, Celios menyebut penilaian ini bukan berarti seluruh kebijakan gagal total. Survei ini lebih merupakan cermin ekspektasi publik yang tinggi terhadap janji-janji perubahan besar di awal pemerintahan Prabowo-Gibran.

Celios juga menyoroti bahwa banyak responden menilai gebrakan pemerintahan Prabowo masih terbatas pada program populis seperti Makan Bergizi Gratis dan Koperasi Merah Putih, sementara sektor lain seperti hukum, HAM, dan penegakan keadilan masih dinilai lamban.

Survei ini sekaligus menjadi sinyal keras bahwa setelah satu tahun berkuasa, masyarakat dan kalangan profesional masih menunggu langkah nyata yang bisa menegaskan perbedaan gaya kepemimpinan Prabowo-Gibran dengan era sebelumnya. Untuk sementara, nilainya baru 3 dari 10, tanda bahwa pekerjaan rumah masih panjang.

Kategori :