POSTINGNEWS.ID — Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno menegaskan bahwa masa depan ASEAN harus berfokus pada pembangunan manusia, penguatan ekonomi berbasis rakyat, serta pertumbuhan yang berkelanjutan.
Hal itu disampaikan saat memimpin Delegasi Indonesia dalam The Thirty-Fourth Meeting of the ASEAN Socio-Cultural Community (ASCC) Council yang digelar di Selangor, Malaysia, pada Rabu (8/10/2025).
Dalam forum tersebut, Menko PMK menyampaikan bahwa arah pembangunan ASEAN perlu ditopang oleh tiga pilar utama, yaitu masa depan dunia kerja, pengembangan ekonomi hijau dan biru, serta kekuatan keberagaman budaya.
BACA JUGA:Kontroversi Baru Jokowi, Dari Ijazah Kini ke Urusan Silsilah Palsu
Ketiganya dinilai menjadi kunci agar ASEAN mampu menjaga ketahanan sosial dan daya saing di tengah perubahan global yang cepat.
“Kita perlu melakukan peningkatan dan pelatihan ulang keterampilan secara masif. Tidak hanya keterampilan digital, tetapi juga kemampuan beradaptasi, kreativitas, dan ketangguhan,” ujar Pratikno.
Ia menjelaskan bahwa pengembangan ekonomi hijau dan biru bukan hanya tentang isu lingkungan, melainkan juga tentang peluang ekonomi baru yang membuka lapangan kerja dan memperkuat ketahanan kawasan.
BACA JUGA:Nadiem Makarim Tak Hadiri Sidang Praperadilan Korupsi Laptop di PN Jaksel
“Masa depan harus dibangun di atas energi bersih, pertanian berkelanjutan, dan pemanfaatan laut yang bertanggung jawab, di mana kemajuan tidak datang dengan mengorbankan bumi kita,” tambahnya.
Menko PMK juga menyoroti pentingnya menjadikan keberagaman budaya sebagai kekuatan yang mendorong inovasi dan kesejahteraan.
Menurutnya, industri berbasis budaya mampu mengubah identitas menjadi peluang dan kebudayaan menjadi kemakmuran.
BACA JUGA:Prabowo Siapkan Komisi Reformasi Polri, Isinya Katanya Sembilan Malaikat Hukum
Dalam kesempatan yang sama, Pratikno menekankan bahwa pembangunan di ASEAN harus bersifat inklusif dan berorientasi pada masyarakat.
Ia mendorong penguatan ekonomi berbasis rakyat melalui pemberdayaan UMKM, koperasi, serta sektor pedesaan dan informal.
Menurutnya, inisiatif seperti ASEAN Village Network dapat menjadi langkah konkret untuk membangun ketahanan dari akar rumput dan mengurangi kesenjangan sosial.