Nasib Shin Tae-yong Lagi Apes, Dipecat Klub Ulsan Saat Timnas RI Ikut Kalah

Kamis 09-10-2025,18:36 WIB
Reporter : Andika Prasetya
Editor : Andika Prasetya

JAKARTA, PostingNews.id – Kabar mengejutkan datang dari jagat sepak bola Korea Selatan ketika Ulsan HD resmi memutus kerja sama dengan pelatih Shin Tae-yong. Keputusan itu datang berbarengan dengan hasil getir yang menimpa Timnas Indonesia, yang harus tunduk dari Arab Saudi dengan skor 2-3 pada laga pembuka Grup B ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia pada Kamis dini hari, 9 Oktober 2025.

Momen ini membuat lini masa pecinta bola langsung bergemuruh, sebab nama Shin Tae-yong selama ini begitu melekat di hati publik sepak bola Indonesia.

Pelatih asal Korea Selatan itu harus menelan pil pahit pemecatan oleh klub yang baru saja ia tangani. Padahal bagi suporter Merah Putih, Shin Tae-yong bukan sekadar pelatih, melainkan sosok yang pernah menyalakan harapan baru bagi sepak bola nasional.

Walau tak sempat membawa trofi juara, ia dianggap berhasil mengubah pola permainan Timnas menjadi lebih modern dan kompetitif di kancah Asia.

BACA JUGA:Kontroversi Baru Jokowi, Dari Ijazah Kini ke Urusan Silsilah Palsu

Sebelum kembali ke Korea, hubungan kerja Shin dengan PSSI dikabarkan berakhir karena gesekan komunikasi dan dinamika kepemimpinan internal. Ia lalu digantikan oleh Patrick Kluivert. Kini, setelah perjalanan singkat di negeri asalnya, Shin lagi-lagi berpisah, kali ini dengan Ulsan HD.

Klub tersebut mengumumkan pemutusan kontrak lewat unggahan di akun Instagram resminya pada Kamis sore, 9 Oktober 2025, disertai ucapan terima kasih yang terasa manis sekaligus getir.

“Ulsan HD mengakhiri kemitraan dengan Pelatih Shin Tae-yong,” tulis manajemen klub dalam pengumuman resmi. Mereka menambahkan pesan perpisahan yang sopan namun menyiratkan akhir yang dingin. “Terima kasih kepada pelatih Shin Tae-yong atas kerja keras Anda untuk tim sejauh ini. Kami akan dukung Anda di masa depan,” begitu bunyi unggahan itu.

Shin hanya sempat memimpin Ulsan HD dalam 10 pertandingan resmi, dengan catatan dua kemenangan, empat hasil imbang, dan empat kekalahan. Rekor yang tentu bukan prestasi terbaik bagi klub papan atas Korea Selatan itu.

BACA JUGA:Produksi Minyak Terus Menurun, Indonesia Kini Bergantung Pada Impor

Padahal, kontrak awalnya diproyeksikan berlangsung selama dua setengah musim penuh. Namun, seperti banyak kisah cinta di dunia sepak bola, hubungan itu berakhir lebih cepat dari yang direncanakan.

Kini Shin Tae-yong kembali menjadi pelatih bebas kontrak, sementara publik Indonesia mungkin masih berharap—di sela kekalahan Garuda—bahwa sosok yang dulu membawa semangat juang itu suatu hari bisa kembali, setidaknya bukan sebagai kenangan semata.

Kategori :