POSTINGNEWS.ID — Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno menegaskan bahwa kemajuan teknologi, terutama kecerdasan buatan (AI), tidak hanya harus mempermudah hidup, tetapi juga meningkatkan kualitas kehidupan manusia di kawasan ASEAN.
Menurutnya, arah pengembangan teknologi ke depan harus berpijak pada nilai kemanusiaan, keberlanjutan, dan kesejahteraan bersama.
Hal itu disampaikan Pratikno saat memberikan keynote speech dalam ASEAN Socio-Cultural Community (ASCC) High-Level Forum 2025 di Selangor, Malaysia, Selasa (7/10/2025) yang bertajuk Advancing the AI and Innovation Agenda in ASEAN.
“Teknologi AI itu seperti pisau. Ia bisa digunakan untuk memasak. Ia juga bisa melukai. Pertanyaannya bukan pada pisaunya — tetapi pada siapa yang memegangnya, dan untuk tujuan apa. AI tidak boleh menghapus siapa kita. Justru harus memperkuat siapa kita, keberagaman kita, kebijaksanaan kita, kemanusiaan kita. Masa depan tidak akan ditulis oleh mesin, tetapi oleh nilai-nilai yang kita pilih dan keberanian kita dalam menggunakannya,” ujar Pratikno.
Dalam forum tersebut, Menko PMK mengajak seluruh negara anggota ASEAN untuk membangun masa depan yang inklusif dan berkeadilan melalui pemanfaatan teknologi yang bertanggung jawab.
Ia menekankan, potensi besar ekonomi digital ASEAN hanya akan bermakna bila manfaatnya dirasakan merata hingga ke akar rumput.
“Teknologi harus bekerja untuk manusia, bukan sebaliknya. AI bisa memperkuat suara rakyat, memberdayakan komunitas, membuka akses pendidikan, kesehatan, dan ekonomi,” tegasnya.
Lebih lanjut, Pratikno menekankan pentingnya kolaborasi regional agar transformasi digital di ASEAN berjalan transparan, adil, dan berpusat pada manusia.
Indonesia, kata dia, mendorong tiga langkah konkret yang dapat dilakukan bersama: Empower People, Innovate with Purpose, dan Build Trust through Governance.
Ketiga langkah ini mencakup penguatan kapasitas digital masyarakat, inovasi yang menjawab tantangan nyata, serta tata kelola teknologi yang beretika dan dapat dipercaya.
“Kita harus memastikan bahwa kemajuan teknologi tidak hanya mempercepat perubahan, tetapi juga memperkuat rasa kemanusiaan dan solidaritas di kawasan,” tambahnya.
Forum tingkat tinggi ASCC yang merupakan kegiatan pembuka rangkaian Sidang Dewan Menteri ASCC ini dihadiri oleh para menteri dan pejabat tinggi negara-negara ASEAN, perwakilan lembaga internasional, akademisi, sektor swasta, dan mitra pembangunan dari berbagai negara di kawasan.*