“Banyak yang marah waktu kita buat begini, tapi harus begitu. Karena kalau tidak, orang tidak dikunci,” ujarnya.
Ia juga menyoroti tantangan yang dihadapi para tenaga muda yang diberi tanggung jawab besar dalam mengelola dana publik.
Banyak dari mereka, kata Tigor, berusia sekitar 26–27 tahun dan sudah mengelola anggaran hingga miliaran rupiah.
“Mereka ini sudah mengelola uang sampai 10 miliar, dan ternyata godaannya banyak,” ungkapnya.
Menurut Tigor, ada sejumlah kasus di mana tenaga muda tergoda oleh pihak luar untuk mengambil keuntungan pribadi, bahkan sampai dijanjikan tambahan pendapatan di luar gaji resmi.
“Ada yang tergoda oleh yayasan, dijanjikan tambahan 20 juta tiap bulan. Tapi akhirnya kualitas kerja mereka menurun, dan ada yang sudah kami pecat juga,” katanya.
Ia menegaskan, pembinaan karakter dan integritas sejak dini menjadi kunci dalam membangun tata kelola yang bersih di lingkungan BGN.
“Anak-anak muda harus paham bahwa mereka harus menjaga integritasnya dari awal. Ini bukan hanya soal uang, tapi soal kepercayaan,” tutup Tigor.*