Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Tetap Jalan Meski Kasus Keracunan Meningkat

Jumat 03-10-2025,05:30 WIB
Reporter : M. Rafa Nugraha
Editor : T. Sucipto

POSTINGNEWS.ID --- Program prioritas pemerintah Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali jadi sorotan setelah sejumlah daerah melaporkan kasus keracunan massal di kalangan pelajar. Bahkan di wilayah Bandung Barat dan Garut, pemerintah daerah sampai menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) karena jumlah korban mencapai ratusan hingga ribuan siswa.

Pertanyaan besar pun muncul: kenapa program nasional ini tidak dihentikan sementara meskipun sudah ada laporan resmi terkait kasus KLB?

BACA JUGA:Cak Imin Ingatkan KA SPPG Jaga Disiplin Dapur MBG: Jangan Cari Untung, Anak Jadi Taruhannya

Arahan Presiden: Program Tidak Berhenti

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, menegaskan bahwa program MBG tetap berjalan sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto.

“Terkait kegiatan MBG, saya diperintahkan langsung oleh Pak Presiden untuk terus melakukan percepatan. Banyak anak dan orang tua yang menunggu program makan bergizi gratis ini,” ujar Dadan dalam konferensi pers di Jakarta Selatan, Kamis (2/10/2025).

Menurutnya, penghentian program hanya bisa dilakukan jika ada instruksi langsung dari Presiden. “Di luar perintah itu, saya tetap melaksanakan kecuali nanti Bapak Presiden mengeluarkan perintah lain,” tambahnya.

Dengan kata lain, MBG akan terus digulirkan sembari menunggu hasil evaluasi menyeluruh.

BACA JUGA:129 Siswa di Garut Diduga Keracunan Menu MBG, Susu Cokelat Jadi Sorotan

Penyedia Makanan Bermasalah Dihentikan Sementara

Meski program tetap jalan, BGN memastikan langkah tegas diambil terhadap penyedia makanan yang diduga bermasalah.

Dadan menyebut bahwa Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang terindikasi menyebabkan keracunan di beberapa sekolah sudah dihentikan sementara.

“SPPG yang bermasalah kita setop dulu karena ada kejadian yang harus dianalisis, diinvestigasi. Kita perlu tahu apa yang sebenarnya terjadi, sekaligus sebagai langkah kehati-hatian,” jelasnya.

BACA JUGA: 20 Siswa SD di Jakarta Timur Diduga Keracunan Makanan MBG, Polisi Selidiki Distribusi

Manfaat Besar, Tapi Sistem Masih Punya Celah

Banyak ahli gizi dan pemerhati kesehatan masyarakat sepakat bahwa MBG punya manfaat besar bagi peningkatan kualitas gizi anak-anak sekolah. Program ini dinilai penting untuk menekan angka kekurangan gizi dan mendukung prestasi belajar siswa.

Namun, rangkaian kasus keracunan di berbagai daerah menunjukkan ada celah besar dalam sistem pengawasan dan distribusi makanan. Dari pemilihan bahan baku, standar higienitas, hingga monitoring di lapangan, semua perlu ditingkatkan agar tidak ada lagi siswa yang jadi korban.

BACA JUGA:BGN Akui Salah soal Kasus Keracunan Massal MBG, Janji Tanggung Biaya Korban dan Perketat SOP

Harapan ke Depan

Kategori :