POSTINGNEWS.ID --- Di tengah isu kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) yang sempat ramai diberitakan, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menegaskan bahwa stok BBM Indonesia masih dalam kondisi aman.
Menurut Bahlil, cadangan BBM nasional saat ini bisa mencukupi kebutuhan masyarakat hingga 18 sampai 21 hari ke depan. Artinya, masyarakat tidak perlu khawatir akan terjadinya krisis energi.
“Stok BBM kita, mau itu RON 92, RON 95, RON 98, maupun Pertalite semuanya cukup untuk 18-21 hari. Kewajiban pemerintah adalah memastikan ketersediaan BBM tetap aman,” ujar Bahlil di Kantor BPH Migas, Jakarta, Kamis (2/10/2025).
BACA JUGA:Terang-Terangan! Menteri Bahlil Berikan Alasan BBM Swasta Habis dan Solusi Pertamina
Solusi untuk SPBU Swasta
Terkait laporan adanya kekosongan BBM di beberapa SPBU swasta, Bahlil menjelaskan bahwa pemerintah sudah menyiapkan langkah antisipasi.
Salah satunya adalah dengan menambah kuota impor BBM hingga 10 persen supaya kebutuhan pasar tetap terjaga. Selain itu, pemerintah juga mendorong kerja sama antara SPBU swasta dengan Pertamina agar distribusi tidak terganggu di lapangan.
“Pemerintah hanya memberikan arahan, sedangkan mekanisme pengadaan dilakukan dengan sistem business-to-business (B2B). Jadi jangan ada anggapan kalau stok BBM kita menipis, karena kenyataannya aman dan penuh,” tegasnya.
Rencana Impor BBM Tahun Depan
Selain memastikan stok untuk saat ini, pemerintah juga sudah menyiapkan kebijakan impor untuk tahun depan.
Direktur Jenderal Migas, Laode Sulaeman, mengungkapkan bahwa badan usaha swasta mulai mengajukan permintaan kuota impor untuk 2026. Saat ini Kementerian ESDM sedang menyusun mekanisme terbaik agar masalah kelangkaan tidak terulang.
“Nanti kami akan rapatkan mekanismenya supaya lebih pas. Dengan begitu, ke depannya distribusi BBM tetap lancar dan tidak ada kendala seperti sekarang,” kata Laode.
BACA JUGA:Rekrutmen PLN Group 2025 Dibuka: Peluang Karier Anak Muda di Era Energi Bersih
KenaPa Isu Kelangkaan BBM Sering Muncul?
Sebenarnya isu kelangkaan BBM bukan hal baru. Biasanya muncul karena distribusi di lapangan yang tidak merata, atau keterlambatan suplai di SPBU tertentu. Padahal secara nasional, stok masih aman.
Dengan adanya tambahan kuota impor dan koordinasi lebih erat antara pemerintah, Pertamina, serta SPBU swasta, diharapkan pasokan bisa lebih stabil dan merata ke seluruh wilayah.
BACA JUGA:Menteri ESDM Sebut Harga BBM Murni yang Dibeli Swasta Harus Adil, Bahlil: Harus Semua Terbuka!