POSTINGNEWS.ID --- Program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali menjadi sorotan publik setelah muncul laporan ribuan kasus keracunan di berbagai daerah Indonesia. Menteri Kesehatan (Menkes) RI, Budi Gunadi Sadikin, mengungkap hasil penelitian epidemiologi yang telah dilakukan untuk menelusuri faktor penyebab.
Menurut Budi, sumber masalah tidak hanya berasal dari satu aspek, melainkan gabungan antara bakteri, virus, hingga zat kimia yang mencemari makanan.
“Jadi dari hasil penelitian epidemiologi dari seluruh SPPG yang kita lihat ada keracunan, ini adalah penyebab-penyebabnya secara medis. Jadi ada yang bakteri, ada beberapa itu virus, dan ini kimia,” ujar Budi Gunadi dalam Rapat Komisi IX DPR RI di Senayan, Jakarta, Rabu (1/10/2025).
BACA JUGA:129 Siswa di Garut Diduga Keracunan Menu MBG, Susu Cokelat Jadi Sorotan
Delapan Jenis Bakteri, Dua Virus, dan Faktor Kimia
Dalam pemaparannya, Menkes menjelaskan detail jenis mikroorganisme yang ditemukan pada kasus keracunan MBG.
Bakteri berisiko tinggi: Salmonella, Escherichia coli, Bacillus cereus, Staphylococcus aureus, Clostridium perfringens, Listeria monocytogenes, Campylobacter jejuni, dan Shigella.
Virus: Norovirus/Rotavirus dan Hepatitis A virus.
Faktor kimia: kontaminasi nitrit serta scombrotoxin/histamin.
Kombinasi faktor biologis dan kimia inilah yang disebut Budi menjadi penyebab utama ribuan kasus keracunan massal di sekolah-sekolah penerima program MBG.
BACA JUGA: 20 Siswa SD di Jakarta Timur Diduga Keracunan Makanan MBG, Polisi Selidiki Distribusi
6.517 Korban Keracunan Sejak Januari
Masalah ini semakin mendapat perhatian serius setelah Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, melaporkan jumlah korban keracunan MBG mencapai 6.517 orang sejak program diluncurkan pada Januari 2025.
Pulau Jawa tercatat sebagai wilayah dengan kasus terbanyak, yaitu 45 kasus sepanjang periode pemantauan.
“Sebaran kasus terjadinya gangguan pencernaan atau kasus di SPPG terlihat dari 6 Januari sampai 31 Juli itu tercatat ada kurang lebih 24 kasus kejadian. Sementara dari 1 Agustus sampai malam tadi itu ada 51 kasus kejadian,” kata Dadan dalam rapat dengan Komisi IX DPR RI.
BACA JUGA:DPR Soroti Kasus Keracunan Program MBG: Kritik Demi Keselamatan Anak, Bukan Politisasi
Rincian Kasus per Wilayah
Data resmi BGN menunjukkan rincian jumlah kasus keracunan MBG di tiga wilayah besar Indonesia: