POSTINGNEWS.ID --- Kalau bicara soal dunia investasi di Indonesia, nama BRI Manajemen Investasi (BRI-MI) rasanya nggak bisa dilewatkan. Berdiri sejak tahun 1992, BRI-MI bukan hanya sekadar pemain lama, tapi juga tercatat sebagai pelopor reksa dana pertama di Indonesia.
Dengan pengalaman lebih dari 30 tahun, BRI-MI berhasil menjaga konsistensi sebagai manajer investasi yang nggak hanya inovatif, tapi juga relevan mengikuti kebutuhan zaman. Apalagi, sebagai anak perusahaan dari Bank BRI, BRI-MI mendapat dukungan kuat dari induk perusahaan yang dikenal fokus pada layanan keuangan inklusif.
Pionir yang Tetap Inovatif
Sejak awal, BRI-MI mengedepankan prinsip risk-adjusted return. Artinya, setiap produk investasi yang dikelola bukan hanya mengejar imbal hasil tinggi, tapi juga mempertimbangkan tingkat risiko agar sesuai dengan profil investor.
Strategi ini dijalankan oleh tim profesional yang berlisensi Wakil Manajer Investasi (WMI) serta memiliki sertifikasi internasional seperti Chartered Financial Analyst (CFA). Dengan standar global tersebut, tak heran jika BRI-MI dipercaya oleh jutaan investor di Tanah Air.
Produk Reksa Dana yang Variatif
Salah satu kekuatan BRI-MI adalah keberagaman produk. Hingga kini, lebih dari 65 reksa dana dikelola dengan berbagai jenis: pasar uang, pendapatan tetap, campuran, saham, hingga syariah.
Beberapa produk andalannya yang populer antara lain:
Reksa Dana BRI MSCI ESG Screened Kelas A
BRI Seruni Pasar Uang II Kelas A
BRI Seruni Pasar Uang III
Reksa Dana BRI Melati Pendapatan Utama
BRI Balanced Regular Income Fund
Reksa Dana BRI G20 Sharia Equity Fund
Dengan variasi ini, investor bisa memilih sesuai tujuan keuangan, mulai dari investasi jangka pendek yang stabil hingga jangka panjang yang berorientasi pertumbuhan.
Tren Investasi Positif di 2025
Pasar modal Indonesia belakangan ini menunjukkan tren yang menggembirakan. Kesadaran masyarakat untuk berinvestasi makin tinggi, terutama di kalangan anak muda.
Data terbaru mencatat jumlah investor pasar modal di Indonesia meningkat 18% sepanjang 2025, dengan tambahan 2,7 juta investor baru. Total Single Investor Identification (SID) tembus 17,59 juta per Agustus 2025. Angka ini jadi bukti bahwa investasi kini bukan lagi hal eksklusif, tapi sudah jadi bagian gaya hidup finansial.