Namun, dr Yeni menegaskan masih ada harapan: risiko Alzheimer dapat ditekan dengan gaya hidup sehat.
Beberapa langkah sederhana yang bisa dilakukan sejak muda antara lain:
* Tetap aktif bergerak dan berolahraga.
* Mengelola stres dengan baik.
* Menghindari rokok dan alkohol.
* Mengontrol faktor risiko vaskular seperti diabetes dan hipertensi.
“Gaya hidup sehat adalah langkah nyata untuk menurunkan risiko demensia Alzheimer. Pencegahan jauh lebih baik daripada menunggu saat fungsi kognitif sudah menurun,” pungkasnya.
BACA JUGA:Jawa Barat Juara Keracunan MBG, JPPI: Ini Bukan Nasi Basi, tapi Sistem yang Basi
BACA JUGA:Ridwan Kamil Tolak Jalur Damai, Kasus Dugaan Pencemaran Nama Baik Bakal Berlanjut ke Pengadilan
Alarm Kesehatan Global
Fakta bahwa Alzheimer belum punya obat penawar membuat penyakit ini dijuluki sebagai **“silent killer” otak manusia**. Prevalensinya lebih tinggi di negara maju, namun bukan berarti negara berkembang, termasuk Indonesia, aman dari ancaman ini.
Pakar kesehatan sepakat: semakin cepat masyarakat sadar pentingnya menjaga kesehatan otak, semakin besar peluang menekan angka penderita di masa depan.
**Kesimpulannya: Alzheimer memang belum bisa disembuhkan, tapi bisa dicegah. Pertanyaannya—sudahkah kamu menjaga gaya hidupmu hari ini?**