Wacana UU Anti-Flexing, Antara Moral dan Gengsi Pejabat

Jumat 19-09-2025,22:17 WIB
Reporter : Andika Prasetya
Editor : Andika Prasetya

JAKARTA, PostingNews.id – Wacana bikin Undang-Undang Anti-Flexing ternyata bukan sekadar guyonan ala netizen, tapi sudah diseriusin di Senayan. Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad terang-terangan bilang aturan ini udah jadi kebutuhan, bukan cuma aturan formal semata, tapi juga semacam “pendidikan moral” buat pejabat biar enggak kebiasaan pamer kekayaan di tengah rakyat yang lagi seret.

“Tentu saja, itu adalah tentang kesadaran moral para pejabat untuk tidak pamer harta atau kekayaan,” kata Dasco, Jumat, 19 September 2025.

Cikal bakal gagasan ini sebenarnya digulirkan Ahmad Dani dari Fraksi Gerindra. Menurut dia, usulan itu nyambung langsung dengan instruksi Presiden Prabowo Subianto supaya pejabat negara bisa jaga sikap dan hidup sederhana. 

“Kami mengusulkan undang-undang anti-flexing, karena ini sejalan dengan arahan Bapak Presiden Prabowo untuk menjaga perilaku para pejabat,” ujar Ahmad Dani.

BACA JUGA:Istana: Prabowo Ogah dengan Tim Investigasi Independen untuk Selidiki Kerusuhan Agustus

Tapi begitulah, begitu dilempar ke publik, wacana ini bikin pro-kontra. Ada yang nyinyir, bilang DPR mending garap UU yang lebih penting ketimbang ngurus gaya hidup pejabat. 

Tapi di sisi lain, pendukungnya yakin aturan ini bisa jadi pondasi buat lahirnya pejabat yang lebih empatik, nggak doyan pamer, dan fokus kerja buat rakyat.

Flexing Pejabat

Fenomena pejabat publik yang gemar pamer harta alias flexing masih jadi bahan gunjingan publik. Beberapa contoh kasus yang mencuat belakangan ini memperlihatkan betapa jurang antara gaya hidup elite dan realitas rakyat makin terasa.

Salah satunya datang dari anggota DPRD, Bebizie, yang sempat jadi sorotan usai memamerkan liburan mewah ke Eropa. Meski ia membela diri dengan menyebut biaya perjalanan ditanggung pribadi, netizen tetap ramai mempertanyakan etika dan sensitivitasnya di tengah kondisi rakyat yang masih berjuang menghadapi tekanan ekonomi.

BACA JUGA:Prabowo Sulap IKN Jadi Ibu Kota Politik di 2028, ASN Siap-Siap Boyongan Massal

Tak berhenti di situ, akun Instagram @cabinetcouture_idn juga ikut menelanjangi kemewahan para pejabat dan keluarganya. Dari Erina Gudono yang kedapatan memakai kalung berlian hampir Rp500 juta hingga Wakil Ketua DPR Adies Kadir dengan Rolex Sky-Dweller senilai ratusan juta. Semua tampil kece di publik, tapi bikin publik geleng-geleng kepala.

Mantan anggota DPR, Akbar Faizal, juga sempat memancing kritik setelah pamer naik jet pribadi. Foto interior pesawat mewah yang ia unggah di media sosial langsung menuai sindiran: “flexing level dewa.”

Kisah paling dramatis tentu masih melekat pada Rafael Alun Trisambodo, pejabat pajak yang kekayaannya bikin rakyat curiga. Kasus anaknya, Mario Dandy, jadi pintu masuk sorotan publik terhadap gaya hidup hedon sang pejabat. Publik lalu menuntut KPK turun tangan mengusut harta sang ayah.

Fenomena flexing pejabat ini akhirnya memunculkan kritik keras dari pakar dan masyarakat sipil. Mereka menilai gaya hidup mewah yang diumbar di media sosial bukan hanya bikin citra pejabat jatuh, tapi juga menyingkap mandulnya partai politik dalam mendidik kader bermental sederhana. Di tengah janji kesederhanaan ala Presiden Prabowo, publik justru disuguhi parade flexing yang kontradiktif.

Kategori :