Sebagai seorang akademisi dan Guru Besar Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Haedar melihat bahwa kerusuhan yang terjadi bukan hanya tanggung jawab kepolisian.
Ia menilai banyak lembaga negara juga perlu diperbaiki tata kelola fungsinya agar mampu bekerja lebih efektif menghadapi dinamika masyarakat.
"Bukan hanya kepolisian, ini berkait dengan banyak institusi lain juga. Lagi-lagi lebih baik benahi dan konsolidasikan fungsi-fungsi untuk semua institusi ketimbang melakukan perubahan stuktur," sambungnya.
Dalam pesannya, Haedar bahkan mengingatkan potensi kehancuran sebuah negara apabila konflik dan demonstrasi tidak ditangani dengan kebijakan yang tepat.
BACA JUGA:30 Persen Imam Masjid di Jakarta Tajwidnya Amburadul, Jemaah Jadi Ikut Bingung
Ia mencontohkan kondisi Nepal yang mengalami keruntuhan karena lemahnya konsolidasi antar institusi.
Menurutnya, Indonesia harus belajar dari kasus tersebut agar tidak terjebak pada pola yang sama.
"Coba kita lihat di Nepal, akibat demontrasi yang tidak ditangani secara bijak, justru malah menghancurkan negara, saya pikir saat ini yang terpenting justru soliditas antar para pimpinan institusi negara dalam komando Presiden Prabowo Subianto, jangan malah di pecah belah, berbahaya," katanya.