JAKARTA, PostingNews.id – Roy Suryo lagi-lagi nongol di panggung politik panas. Kali ini bukan soal meme plesetan, tapi urusan yang lebih serius, yakni pemakzulan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Mantan Menpora sekaligus pakar telematika ini dengan percaya diri menyatakan siap berdiri di garda depan. Bukan main, ia resmi ditunjuk sebagai ahli oleh Forum Purnawirawan TNI yang sedang menggulirkan mosi pemakzulan lewat DPR/MPR.
Menurut Roy, para jenderal purnawirawan itu minta bantuannya untuk memperkuat basis argumen. Ia mengaku sudah siap dengan setumpuk dokumen, analisis, sampai data soal akun kontroversial “Fufufafa” yang dulu sempat bikin heboh dan dikaitkan ke Gibran.
“Pemakzulan yang dilakukan purnawirawan TNI memuat empat klausul, yaitu klausul terkait Mahkamah Konstitusi, kapasitas dan kapabilitas, akun Fufufafa, serta dugaan korupsi,” ujar Roy Suryo seusai bedah buku Jokowi’s White Paper di Ngruki, Sukoharjo, Rabu, 10 September 2025.
BACA JUGA:Gus Yaqut Diduga Kebagian Uang Panas Haji Rp1 Triliun Lewat Jalur Belakang
Usulan pemakzulan ini sendiri bukan isapan jempol, sudah bergulir sejak 19 Agustus 2025 dengan surat resmi yang ditandatangani nama-nama berat, seperti Jenderal (Purn) Fachrul Razi dan Laksamana (Purn) Slamet Soebijanto. Suratnya sudah masuk DPR/MPR, tapi kata Wakil Ketua DPR Adies Kadir, sampai sekarang belum diproses pimpinan.
Inti mosi mereka adalah putusan MK No. 90/PUU-XXI/2023 yang jadi jalan mulus Gibran nyapres dinilai cacat hukum karena adanya konflik kepentingan. Saat itu, Anwar Usman—pamannya sendiri—masih menjabat Ketua MK.
Roy tak berhenti di situ. Ia juga ikut menggoreng isu ijazah SMA Gibran. Ia terang-terangan mendukung gugatan perdata Rp125 triliun dari seorang warga, Subhan Palal, yang menuding Gibran tak punya ijazah SMA sah versi hukum Indonesia.
Roy bahkan bilang ada yang janggal dari riwayat pendidikan Gibran: dari SD, SMA di Orchid Secondary School, sampai UTS Insearch Sydney.
BACA JUGA:Giliran Putri Jusuf Hamka Kena Periksa Kejagung soal Korupsi Tol Cawang-Pluit
“Pada saat misalnya Pak Subhan lanjut butuh bukti, saya akan support beliau dengan data-data yang sudah saya capture itu. Tahun-tahun sekolahnya ini aneh,” kata Roy.
Drama ini makin seru dengan sidang perdana gugatan perdata nomor 583/Pdt.G/2025/PN Jkt.Pst yang sudah dimulai 8 September 2025. Singkatnya, kursi wakil presiden kini sedang dibayangi badai politik, dengan Roy Suryo siap-siap jadi motor penggerak di barisan depan.