Prabowo Anugerahi Haji Isam, Antara Bintang Kehormatan dan Batubara Berdarah

Senin 25-08-2025,18:12 WIB
Reporter : Andika Prasetya
Editor : Andika Prasetya

JAKARTA, PostingNews.id – Negara kembali memberi “selamat” pada para konglomerat. Presiden Prabowo Subianto secara resmi menganugerahkan Bintang Mahaputra Utama kepada Andi Syamsuddin Arsyad alias Haji Isam, pemilik Jhonlin Group dan salah satu “crazy rich” paling berpengaruh dari Kalimantan Selatan. Upacara penuh gemerlap itu digelar di Istana Negara, Senin, 25 Agustus 2025, sebagai bagian dari perayaan HUT ke-80 Kemerdekaan RI.

“Bintang Mahaputra Utama diberikan kepada Saudara Andi Syamsuddin Arsyad, beliau berjasa luar biasa mendorong pertumbuhan ekonomi daerah maupun nasional. Beliau membangun kiprah bisnisnya terutama di sektor pertambangan batu bara, transportasi dan infrastruktur yang membuka lapangan pekerjaan,” demikian disampaikan MC dalam upacara tersebut.

Ironisnya, di tengah publik yang kerap mempertanyakan rekam jejaknya, negara justru menyematkan penghormatan setinggi langit. Gelar “pahlawan pertumbuhan ekonomi” kini resmi menempel pada sosok taipan batubara ini, sebuah narasi yang kontras dengan suara-suara miring tentang praktik bisnis dan kekuatan politiknya.

Tak hanya Haji Isam, ada 140 tokoh lain yang menerima tanda jasa di acara yang disebut sebagai “malam Oscar versi Republik Indonesia” itu. Dalam pidatonya, Prabowo mengangkat narasi besar tentang jasa dan pengabdian, seolah membuka halaman baru untuk para elite yang “berkontribusi” menggerakkan roda negara.

“Saya hanya ingin menyampaikan atas nama negara dan bangsa sekali lagi terima kasih atas jasa-jasa pengabdian saudara-saudara sekalian dan mereka-mereka yang orang tuanya tidak hadir, ahli waris juga atas nama negara dan bangsa terima kasih kami, Republik Indonesia, atas pengabdian saudara-saudara sekalian. Semoga jasa-jasa saudara-saudara terus menjadi warisan bagi generasi penerus,” kata Prabowo dalam pernyataannya.

Dari Tukang Tebang Kayu ke Taipan Batubara

Lahir di Batulicin, Kalimantan Selatan, 1 Januari 1977, Haji Isam dikenal publik sebagai “crazy rich Kalimantan”, julukan yang melekat seiring melesatnya imperium bisnisnya lewat PT Jhonlin Mandiri dan sederet anak usaha yang merambah tambang, perkebunan, pelabuhan, dan jasa transportasi udara.

Kisah suksesnya kerap dibungkus bak dongeng inspiratif. Berawal sebagai pekerja sektor perkayuan, ia merintis karier dari bawah, dari menjadi tukang tebang kayu, sopir truk, hingga akhirnya berkenalan dengan jaringan pengusaha Tionghoa-Surabaya. Dari situlah ia menancapkan kuku di dunia tambang batubara, mendirikan kerajaannya sendiri, dan menjelma menjadi salah satu figur paling berpengaruh di Kalimantan.

Kini, selain sektor tambang, kerajaan bisnisnya juga merambah agrobisnis, jasa keamanan, manufaktur, bongkar muat laut lepas, hingga infrastruktur. Tak heran, dominasi nama Jhonlin Group di Kalimantan menjadi simbol kekuatan ekonomi yang sulit ditandingi.

Di balik gemerlap usahanya, Haji Isam juga membangun dinasti. Bersama sang istri, Nursam Jhonlin, ia memiliki empat anak: tiga laki-laki dan satu perempuan. Liana Saputri alias Liana Jhonlin, anak tertua sekaligus putri satu-satunya, memegang peran penting di sejumlah perusahaan grup Jhonlin.

Sementara Jhony Saputra, putra keduanya yang baru 21 tahun, sudah didapuk menjadi Komisaris Utama Jhonlin Agro Raya (JAR) untuk memastikan estafet kendali kerajaan keluarga tetap aman.

Kategori :