JAKARTA, PostingNews.id – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menahan 11 orang tersangka, termasuk Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer alias Noel, dalam kasus korupsi pemerasan pengurusan sertifikasi keselamatan dan kesehatan kerja (K3).
Kasus ini meledak setelah KPK mengungkap fakta mencengangkan. Laporan dari buruh dan pekerja menjadi kunci awal terungkapnya praktik kotor ini. Para pekerja yang hendak mengurus sertifikat K3 justru diperas oleh oknum pejabat di Kemenaker.
“Informasi dari masyarakat. Masyarakat itu, tenaga kerja itu, buruh itu, pada saat mengurus,” kata Ketua KPK Setyo Budiyanto dalam konferensi pers di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Jumat, 22 Agustus 2025.
Bermodalkan informasi dari para korban, tim KPK bergerak cepat. Dalam operasi senyap yang dilakukan Rabu dan Kamis, 20–21 Agustus 2025, KPK melakukan penggerebekan paralel di beberapa wilayah strategis.
Hasilnya, 14 orang diamankan dan 11 di antaranya resmi ditetapkan sebagai tersangka. Para pelaku ini diduga membangun skema pemalakan sistematis terhadap perusahaan dan buruh yang mengurus sertifikasi K3.
Bukan hanya orang yang diamankan. Deretan barang bukti bikin publik ternganga. Dari tangan para tersangka, KPK menyita:
15 unit mobil mewah, terdiri dari:
- 12 unit milik Irvian Bobby
- 1 unit dari Subhan
- 1 unit dari Hery Sutanto
- 1 unit dari Gerry Aditya
7 unit motor gede, termasuk:
- 6 motor dari Irvian Bobby
- 1 motor dari Noel, sebuah Ducati biru
- Uang tunai Rp170 juta dan USD2.201
“Barang bukti tersebut dari pihak-pihak yang diamankan dalam kegiatan tangkap tangan ini. Jumlahnya cukup banyak dan mempunyai nilai yang cukup tinggi,” ucap Setyo.
Setyo bahkan menyebut masih ada kemungkinan penyitaan tambahan. “Tidak menutup kemungkinan masih ada di beberapa pihak yang lainnya,” tegasnya.
KPK memastikan Noel ikut menikmati hasil pemerasan dari pengurusan sertifikasi K3. Tak hanya aliran uang, satu unit motor gede Ducati juga ikut masuk ke garasi Noel.
“Kemudian sejumlah uang tersebut mengalir ke penyelenggara negara,” kata Setyo.
Menurut KPK, Noel menerima uang Rp3 miliar pada Desember 2024, hanya dua bulan setelah dilantik sebagai Wamenaker. “Rp 3 miliar pada bulan Desember 2024. Kemudian FAH dan HR sebesar Rp 50 juta per minggu,” ujar Setyo.
Daftar 11 Tersangka: Jaringan Kemenaker dan Swasta
Kasus ini bukan soal satu atau dua orang. Skandal ini menyeret jaringan pejabat Kemenaker dan pihak swasta yang diduga menjadi operator lapangan:
- Irvian Bobby Mahendro – Koordinator Bidang Kelembagaan & Personil K3 (2022–2025)
- Gerry Aditya Herwanto Putra – Koordinator Bidang Pengujian & Evaluasi Kompetensi Keselamatan Kerja (2022–sekarang)
- Subhan – Subkoordinator Keselamatan Kerja Dit. Bina K3 (2020–2025)
- Anitasari Kusumawati – Subkoordinator Kemitraan & Personel Kesehatan Kerja (2020–sekarang)
- Immanuel Ebenezer Gerungan (Noel) – Wamenaker
- Fahrurozi – Dirjen Binwasnaker & K3 (Maret 2025–sekarang)
- Hery Sutanto – Direktur Bina Kelembagaan (2021–Februari 2025)
- Sekarsari Kartika Putri – Subkoordinator
- Supriadi – Koordinator
- Temurila – PT KEM Indonesia
- Miki Mahfud – PT KEM Indonesia