Lebih jauh, ia mendorong pendamping agar mengawal penuh program Sekolah Rakyat—solusi jangka panjang untuk memutus mata rantai kemiskinan.
“Pastikan anak-anak dari keluarga miskin ekstrem tidak tercecer dari pendidikan. Kunjungi rumah mereka, fasilitasi pendaftaran, dan pantau kelayakannya.”
BACA JUGA:Profil Ibrahim Sjarief Assegaf, Suami Najwa Shihab yang Meninggal Dunia
Dalam semangat pergeseran dari perlindungan ke pemberdayaan sosial, Kemensos kini menargetkan setiap pendamping mampu meng-graduasi minimal 10 KPM per tahun.
Graduasi artinya keluarga tersebut tidak lagi bergantung pada bansos karena sudah mandiri secara ekonomi dan sosial.
“Bansos seperti PKH dan BPNT itu hanya sementara. Tujuan akhirnya adalah kemandirian. Kecuali lansia tidak produktif atau penyandang disabilitas berat, bantuan maksimal diberikan lima tahun.”
BACA JUGA:5 Penjaga Gawang Dipanggil Patrick Kluivert Perkuat Timnas Indonesia, Emil Audero Berpeluang Debut
Gus Ipul juga mengingatkan soal kedisiplinan administratif. Pelaporan dan verifikasi data melalui aplikasi harus diisi secara akurat dan tepat waktu.
“Jangan ada laporan kosong, jangan ada perubahan data yang tidak tercatat,” ujarnya.
Menariknya, ia juga mendorong para pendamping agar aktif di media sosial.
Bukan untuk pamer, melainkan untuk menyebarkan narasi positif, menunjukkan hasil kerja, dan memperluas inspirasi dari kisah sukses KPM.
“Pendamping harus melek digital. Kuasai ruang maya, bagikan kisah-kisah perubahan, dan tunjukkan bahwa kerja sosial itu berdampak.”
Di akhir arahannya, Gus Ipul menyampaikan harapannya dengan penuh optimisme.
BACA JUGA:5 Penjaga Gawang Dipanggil Patrick Kluivert Perkuat Timnas Indonesia, Emil Audero Berpeluang Debut
Ia menyebut, jika setiap dari 34.000 pendamping di Indonesia berhasil memberdayakan 10 keluarga per tahun, maka akan ada 340.000 keluarga yang berubah nasibnya setiap tahun.
“Pendamping sejati adalah mereka yang justru malu saat memberikan bantuan kepada yang tidak berhak. Kalian adalah motor transisi dari perlindungan menuju pemberdayaan. Ingat, satu pendamping bisa membawa sepuluh perubahan nasib!”