JAKARTA, POSTINGNEWS.ID — Nama Jenderal Gatot Nurmantyo lagi-lagi bikin panggung publik panas. Kali ini, bukan soal aksi politik formal atau manuver elit, tapi perang mulut keras melawan sosok yang tak kalah kontroversial, Hercules Rozario Marshal, Ketua Umum GRIB Jaya.
Di kanal YouTube Hersubeno Point, suara lantang Jenderal Gatot Nurmantyo terdengar emosional. “Ingat kau dulu, kok kau ngomong seenaknya kayak gitu. Tidak sopan, sudah jadi raja kau?” sergah Gatot, menanggapi komentar Hercules yang menghina para purnawirawan TNI dan bahkan Presiden Prabowo Subianto. Buat Gatot, komentar Hercules sudah melewati batas. “Kamu itu kan preman memakai pakaian ormas. Saya bisa buktikan kau itu preman,” lanjutnya. Bukan cuma hanya marah, Gatot juga menuding Hercules telah memelintir makna politik. Baginya, kepala daerah itu dipilih rakyat, bukan sekadar cari restu dari ormas jalanan, seperti GRIB. Aksi saling serang ini kian memanas, karena di ruang publik juga masih ramai membahas soal Forum Purnawirawan Jenderal TNI-Polri yang mengguncang jagat politik lewat delapan tuntutan mereka, termasuk seruan pemakzulan Wakil Presiden, Gibran Rakabuming Raka. Hercules jelas tidak tinggal diam. Menurutnya, Gibran terpilih secara sah lewat pilpres, bukan hasil kesepakatan ruang gelap. “Ini karena di Pilpres (2024) kalah,” sindir Hercules. Buat Jenderal Gatot Nurmantyo, ucapan Hercules soal para purnawirawan yang “bau tanah” adalah penghinaan serius. “Hei, kau juga menghina presiden saya. Presiden Prabowo itu Komandan Jenderal Kopassus, Pangkostrad, Presiden saya. Kau bilang bau-bau tanah lagi, saya juga bau bau tanah, yang sopan bicara,” ucap Gatot, tak main-main.Ketika Ormas Jalanan Menantang Jenderal
Konflik ini makin panas ketika Gatot mengungkit aksi brutal di Depok, dimana anggota GRIB Jaya membakar mobil polisi saat hendak menangkap Ketua Ranting GRIB Harjamukti. “Kalau negara sudah dikuasai preman, kehancuran akan terjadi. Mana ada preman yang cinta rakyat? Tidak ada. Di negara ini tidak boleh ada preman, dan itu harus diberantas!,” tegas Gatot Nurmantyo. Yang menarik, konflik Jenderal Gatot Nurmantyo vs Hercules ini lebih dari sekadar cekcok personal. Di baliknya, terlihat benturan dua wajah kekuasaan: barisan purnawirawan militer yang merasa memiliki hak moral untuk bersuara, melawan kekuatan ormas jalanan yang mengklaim punya basis massa riil di akar rumput. Yang satu bicara tentang kehormatan seragam, satunya lagi bicara tentang suara rakyat kecil.