Miliki Peran Besar, Ketua Umum Ninja Sebut MUI Tak Mungkin Dibubarkan: Karena Berdampak Pada UU

Kamis 25-11-2021,02:50 WIB
Reporter : Danang Pradhipta
Editor : T. Sucipto


C. Suhadi, Ketua Umum Ninja sebut MUI tak bisa dibubarkan, karena berdampak pada UU||Ninja

"Tanggapi polemik pembubaran MUI, Ketua Umum Negeriku Indonesia Jaya (Ninja) sebut hal itu tidak mungkin dilakukan, karena akan berdampak pada UU, C. Suhadi: tubuh MUI harus dilakukan perombakan besar-besaran."

POSTING NEWS - Usai ditangkapnya salah seorang anggota Majelis Ulama Indonesia karena terlibat kasus terorisme menjadi pro dan kontra. Bahkan ada desakan jika organisasi muslim tersebut harus dibubarkan.

Menanggapi hal itu, Ketua Umum Negeriku Indonesia Jaya (Ninja), C. Suhadi  memberikan pandangannya. Dia menilai, jika MUI merupakan organisasi yang dibentuk oleh tokoh yang mengabdikan diri kepada fatwa dan nasihat.

"Ada banyak kelompok organisasi di MUI, ada NU dan Muhammadiyah. Lalu ada pula cendikiawan muslim serta unsur ormas lainnya," kata Suhadi dalam keterangan tertulisnya, Rabu (24/11).

Pria yang berprofesi sebagai pengacara ini menilai, MUI yang berdiri sejak 46 tahun yang lalu, memilik peran yang sangat besar dalam menerbitkan serfikat halal pada makanan guna untuk melegitimasi produk halal dan haram di Indonesia.

BACA JUGA:Mantap! Laba Bersih Telkom Tbk. Hingga Kuartal III 2021 Tembus 18,87 Triliun, Indihome Sumbang Angka Tertinggi?

"Tak mungkin MUI bisa dibubarkan karena dampaknya akan berimbas pada UU. Dalam waktu tertentu ada banyak kekosongan yang terjadi berkaitan dengan cap halal dan haram (bila dibubarkan MUI)," ujarnya.

+++++

Meski begitu Suhadi mengatakan dalam tubuh MUI harus dilakukan perombakan besar-besaran. Hal ini dilakukan agar MUI bisa kembali pada khitah awalnya yakni sebagai wadah rembuk ulama dan fatwa.

"MUI harus kembali ke khitahnya bukan masuk pada politik praktis seperti Pilkada DKI dan biarlah wilayah politik dimainkan dalam gendang organisasi asal," ujarnya.

"Karena politik itu tidak seperti mengeluarkan sertifikat halal yang ada sumbernya, sedangkan politik itu seperti "kentut" yang terasa baunya tapi tidak tahu asalnya," jelasnya.

Kategori :