JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - "22 Menit" adalah sebuah film aksi Indonesia yang dirilis pada tahun 2018, disutradarai oleh Eugene Panji dan Myrna Paramita.
Film ini mengangkat kisah nyata dari peristiwa serangan teroris di Thamrin, Jakarta pada 14 Januari 2016, yang dikenal sebagai Bom Thamrin.
Dalam film ini, kita diajak untuk merasakan momen-momen mencekam yang terjadi di pusat kota Jakarta saat serangan tersebut berlangsung.
Rekomendasi film keluarga-freepik-Freepik
Cerita film ini berfokus pada usaha gabungan dari berbagai pihak, termasuk kepolisian dan warga sipil, dalam menghadapi situasi darurat ini dengan keberanian dan keteguhan.
Film ini dibuka dengan rutinitas harian para karakter utama, salah satunya adalah Ardi (diperankan oleh Ario Bayu), seorang anggota satuan anti-terorisme yang berusaha menjalani kehidupan normalnya di tengah tugasnya yang berbahaya.
Tiba-tiba, serangan teroris terjadi di pusat Jakarta, dan Ardi bersama rekan-rekannya harus bergerak cepat untuk menghentikan para pelaku dan menyelamatkan warga sipil yang terjebak.
Waktu yang dimiliki sangat terbatas, dan setiap detik yang berlalu adalah perjuangan antara hidup dan mati.
BACA JUGA:Persyaratan dan Panduan Lengkap Pendaftaran Program PCPM BI 39 untuk Karier di Bank Indonesia
"22 Menit" tidak hanya menonjolkan aksi heroik kepolisian, tetapi juga menyoroti keberanian warga sipil yang turut membantu dalam upaya penyelamatan.
Film ini memperlihatkan bagaimana masyarakat Indonesia, meskipun dihadapkan pada ancaman terorisme, tetap bersatu dan bekerja sama untuk mengatasi situasi darurat.
Melalui penggambaran karakter-karakter ini, penonton diajak untuk menyadari pentingnya keberanian, solidaritas, dan kemanusiaan di tengah ancaman yang menakutkan.
Secara teknis, "22 Menit" menghadirkan adegan-adegan aksi yang intens dan realistis, dengan efek visual dan suara yang mendukung atmosfer tegang sepanjang film.
BACA JUGA:Suami Hilang Setahun Tanpa Kabar, Ternyata Kabur Selingkuh Bersama Mbak-mbak Pelayan Bioksop
Namun, tidak hanya mengandalkan aksi semata, film ini juga menyuguhkan narasi yang kuat tentang keteguhan hati dan semangat juang melawan terorisme.