Kehadiran mereka di pulau dewata lebih banyak diisi dengan aktivitas-aktivitas layaknya turis pada umumnya, seperti mengunjungi tempat-tempat wisata, menikmati kuliner lokal, dan berbaur dengan budaya setempat.
Namun, masalah muncul ketika visa on arrival mereka berakhir pada 21 Januari 2024 dan keduanya tidak melakukan perpanjangan izin tinggal.
Mereka tidak memperpanjang visa, sehingga membuatnya terjebak dalam situasi overstay.
BACA JUGA:Eko Yuli, Atlet Angkat Besi Olimpiade Paris 2024 Pupus Harapan Dapatkan Medali
Situasi ini terus berlanjut hingga lebih dari tiga bulan, dan akhirnya menarik perhatian pihak berwenang.
"Tujuannya hanya liburan ke Bali. Tapi yang bersangkutan tidak ada iktikad baik memperpanjang visa, sehingga overstay," jelas Ridha.
Ada juga warga yang mau menampung mereka untuk tinggal di Indonesia.
"Ada warga lokal yang menampung dua warga Ukraina ini untuk tinggal," sambung Ridha.
BACA JUGA:Pelatih Bulutangkis Indonesia Ini Sukses Bawa Medali Untuk Negara Lain di Olimpiade Paris 2024
Kocong dan ibunya mengalami kesulitan finansial yang membuat mereka kehabisan uang selama tinggal di Bali.
Situasi ini menarik perhatian warga setempat yang merasa iba kepada mereka.
Akhirnya orang di lingkungan tersebut memberikan bantuan dengan menampung mereka, menawarkan tempat tinggal sementara untuk meringankan beban yang mereka alami.
Dari informasi yang beredar, diketahui bahwa ayah Kocong saat ini berada di Norwegia.