"Sebenarnya mereka (pihak KFA) ingin mendatangkan pelatih asing dari luar Korea Selatan, tapi karena baru saja memecat Jurgen Klinsmann maka harus ada pembayaran sejumlah uang yang cukup besar atau dengan kata lain KFA tidak punya uang lagi untuk mempekerjakan pelatih asing," jabar Bung Harpa.
"Mereka itu mau menghire pelatih asing sebenarnya, sama kayak kita lah ya ada pelatih asing, tapi karena mereka baru saja memecat Klinsmann dan nggak ada duit akhirnya mereka beralih ke pelatih lokal karena secara harga pasti lebih murah," tambahnya.
Dari situlah isu Shin Tae-yong kembali melatih Korea Selatan mulai bergejolak, terlebih STY merupakan pelatih lokal asli dari sana.
Gorengan Media Lokal
Pihak KFA sendiri disebut mengaku menaruh rasa respect terhadap seorang Shin Tae-yong, apalagi STY bisa membawa kemajuan tersendiri di dalam tubuh persepakbolaan Indonesia.
BACA JUGA:
Hari Gini Masih Malas Minum Air Putih? Ini Bahayanya
Muncul Rasa Gatal-gatal di Sekitar Kemaluan? Ini Cara Mengatasinya
Kemudian muncul rumor dari publik Korea Selatan sendiri yang mengkaitkan Shin Tae-yong kembali mengarsiteki Timnas Korsel.
Berawal dari situ, kata Bung Harpa, beberapa media dari Indonesia mulai 'menggoreng' isu STY kembali melatih Timnas Korea Selatan itu.
"Dan akhirnya membuat gegerlah, kemudian ya biasa konten-konten yang tidak berbasis fakta dan informasi akhirnya menggoreng ini asal mendapatkan viewer dan itu yang menurutku yang terjadi," paparnya.
"Ternyata emang enggak ada apa-apa, itu hanyalah kesalahpahaman informasi ya karena digoreng oleh salah satu media dengan inisial 'O', oke? Itu ya," tuturnya melanjutkan.
Pada intinya situasi yang berkembang sekarang adalah KFA memang sedang mencari pelatih baru, tapi bukan Shin Tae-yong target mereka.
Shin Tae-yong dikaitkan kembali melatih Timnas Korea Selatan karena informasi yang digoreng saja terlebih sang pelatih belum menandatangani kontrak baru di Timnas Indonesia.
BACA JUGA:
Ini Dia Tips Memperbanyak dan Memperlancar Produksi ASI