Memberikan contoh konkret dan relevan juga sangat membantu.
BACA JUGA:Tips Penting Memilih Pasangan Hidup yang Tepat, Jangan Sampai Salah!
Anak-anak belajar banyak dari apa yang mereka lihat dan alami.
Jika Anda ingin anak mengerti pentingnya suatu perilaku, tunjukkan melalui tindakan sehari-hari.
Misalnya, jika Anda ingin anak terbiasa merapikan mainan setelah bermain, tunjukkan bagaimana Anda sendiri merapikan barang-barang Anda.
Anak-anak cenderung meniru perilaku orang tua mereka, sehingga memberikan contoh langsung bisa lebih efektif daripada hanya memberikan instruksi verbal.
Selain itu, penting untuk memberikan penjelasan yang masuk akal tentang alasan di balik nasihat yang diberikan.
BACA JUGA:Energi Terkuras Karena Burn Out? Begini Cara Mengembalikan Semangatnya
Anak-anak cenderung lebih mendengarkan jika mereka memahami alasan mengapa sesuatu perlu dilakukan atau dihindari.
Misalnya, jika Anda meminta anak untuk berhenti berlari di dalam rumah, jelaskan bahwa berlari bisa membuat mereka atau orang lain terjatuh dan terluka.
Penjelasan yang masuk akal membantu anak memahami konteks dan dampak dari tindakan mereka.
Menggunakan pujian dan penguatan positif juga sangat efektif.
Ketika anak menunjukkan perilaku yang baik atau mengikuti nasihat yang diberikan, berikan pujian yang spesifik.
BACA JUGA: Jangan Meremahkan Tidur Tepat Waktu, Bisa Berikan Segudang Manfaat!
Misalnya, katakan "Mama bangga sekali kamu sudah merapikan mainanmu," daripada hanya "Bagus!" Penguatan positif membantu anak merasa dihargai dan termotivasi untuk terus berperilaku baik.
Hindari fokus pada kesalahan anak secara berlebihan, karena hal ini bisa membuat mereka merasa frustrasi atau tidak berharga.