Obesitas sendiri adalah faktor risiko utama untuk berbagai penyakit kronis termasuk diabetes tipe 2, penyakit hati, dan berbagai jenis kanker.
Selain itu, mi instan sering kali mengandung bahan pengawet dan aditif seperti monosodium glutamat (MSG) yang dapat menyebabkan efek samping pada sebagian orang, seperti sakit kepala, berkeringat, dan tekanan darah tinggi.
Meskipun beberapa penelitian menyebutkan bahwa MSG aman jika dikonsumsi dalam jumlah kecil, konsumsi berlebihan tetap perlu dihindari untuk mencegah potensi efek buruk.
BACA JUGA:Catat! 3 Cara Ini Bisa Atasi Gusi yang Sedang Bengkak
Kurangnya serat dalam mi instan juga merupakan masalah kesehatan yang signifikan.
Serat penting untuk pencernaan yang sehat dan membantu mengontrol kadar gula darah serta kolesterol.
Kekurangan serat dapat menyebabkan masalah pencernaan seperti sembelit dan meningkatkan risiko penyakit kronis seperti diabetes dan penyakit jantung.
Pola makan yang rendah serat juga tidak mendukung kesehatan usus yang baik dan dapat mengganggu keseimbangan mikrobiota usus.
BACA JUGA:Jangan Panik, Ini 3 Cara Usir Kecoa dari Rumah
Dalam jangka panjang, kebiasaan mengonsumsi mi instan secara berlebihan dapat mengarah pada kekurangan gizi.
Tubuh memerlukan berbagai nutrisi esensial yang tidak ditemukan dalam mi instan dan kekurangan nutrisi ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk sistem kekebalan tubuh yang lemah, kelelahan, dan gangguan perkembangan pada anak-anak.
Oleh karena itu, meskipun mi instan adalah solusi cepat dan mudah untuk rasa lapar, penting untuk mengonsumsinya dalam jumlah yang terbatas dan mengimbanginya dengan pola makan yang lebih sehat dan seimbang, kaya akan sayuran, buah-buahan, protein tanpa lemak, dan biji-bijian utuh.