Pemutusan hubungan kerja ini menjadi sorotan utama karena dilaporkan adanya ketegangan antara Xavi dan Presiden Barcelona, Joan Laporta.
Hubungan mereka disebut-sebut semakin memburuk setelah Xavi secara terbuka menyatakan bahwa situasi keuangan yang sulit di Barcelona telah memengaruhi kemampuannya dalam meracik strategi tim.
Meskipun sebelumnya Xavi telah mengindikasikan niatnya untuk tetap bertahan dan melanjutkan tugasnya sebagai pelatih Barcelona di musim berikutnya, namun semua itu berubah.
Meskipun ada pernyataan sebelumnya bahwa ia akan tetap bertahan, namun kemudian Xavi mengubah pendiriannya, menyatakan niatnya untuk mundur setelah berbagai peristiwa terjadi.
BACA JUGA:The Lego Group Terus Perlebar Ekspansi di Indonesia
Namun, langkah yang diambil oleh petinggi Barcelona ternyata berbeda, dengan keputusan untuk memecat Xavi.
Sementara itu, dalam pencarian pengganti, nama Hansi Flick muncul sebagai kandidat kuat dan sudah hampir pasti akan menjadi pelatih Barcelona yang baru.
Flick yang saat ini berada dalam masa tanpa pekerjaan setelah dipecat dari kursi pelatih Timnas Jerman pasca-Piala Dunia 2022, mungkin menjadi pilihan yang menarik bagi Barcelona untuk mengisi kekosongan tersebut.
Dengan pengalaman dan rekam jejaknya yang mengesankan, Flick bisa menjadi sosok yang cocok untuk mengambil alih posisi pelatih Barcelona dan membawa klub ini kembali ke puncak kesuksesan.