Selain faktor genetik, faktor lingkungan juga berperan dalam perkembangan alergi, seperti polusi udara dan gaya hidup.
BACA JUGA:Ngeri! Iran Berjanji Akan Serang Israel Jika Berani Lakukan Ini
3. Alergi Bisa Berdampak Pada Pikiran
Hal yang tidak boleh disepelekan dari alergi adalah dampaknya yang bisa berlangsung dalam jangka panjang, terutama pada kesehatan mental.
Hubungan antara alergi dan kesehatan mental disebabkan oleh senyawa sitokin. Sitokin dihasilkan sebagai respon pada alergen oleh sistem kekebalan tubuh, yang diyakini bisa berdampak negatif pada otak dan kesehatan mental.
Selain itu kondisi fisik yang tidak nyaman saat munculnya gejala alergen menimbulkan rasa tidak nyaman dan berpengaruh pada penurunan produktivitas.
BACA JUGA:Jadwal Timnas Indonesia vs Korea Selatan Piala AFC U-23 2024
4. Alergi Adalah Respon Berlebihan Dari Sistem Imun
Sistem kekebalan tubuh berperan sebagai pertahanan alami tubuh untuk melawan bahaya asing, tapi pada orang yang mengalami alergi, respon kekebalan tubuh menjadi terlalu aktif pada hal yang sebenarnya tidak berbahaya.
Misalnya, serbuk sari, bulu hewan, dan beberapa jenis makanan.
Meskipun zat tersebut sebenarnya tidak berbahaya, namun tubuh bereaksi seperti sedang melawan infeksi.
BACA JUGA:Fenomena Bonus Demografi di Indonesia
5. Alergi Makanan Bisa Mengancam Jiwa
Alergi makanan adalah kondisi yang bisa berakibat serius, terutama anafilaksis, yang bisa berkembang dengan cepat dan membahayakan nyawa.
Anafilaksis adalah reaksi alergi yang melibatkan organ dalam tubuh dan bisa terjadi dalam hitungan menit setelah terpapar alergen.
Gejala anafilaksis sangat beragam, seperti ruam kulit, sesak napas, penurunan tekanan darah, bahkan hingga penurunan kesadaran.