JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Masyarakat Indonesia geram dengan adanya dugaan kasus korupsi Alat Pelindung Diri (APD) Covid-19 yang mencapai angka Rp 3 Triliun.
Lantaran ditengah sulitnya kondisi masyarakat Indonesia, pemerintah yang berkuasa justru malah korupsi kepada rakyatnya.
Menanggapi hal ini, Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin turut buka suara.
BACA JUGA:Ngeri! Dikira Gatal Biasa, Ternyata Lansia Ini Terkena Kanker
Budi secara tegas mengatakan bahwa pada saat terjadinya korupsi tersebut, itu bukan terjadi di masa jabatannya, dan juga Ia juga curiga dengan riwayat pembelian yang tidak akurat dengan harga aslinya.
"Itu memang kejadian di awal-awal, saya sudah pelajari sebelum saya masuk memang ada pembelian-pembelian yang harus cepat dilakukan di awal awal, sehingga terjadi banyak harga yang mungkin tidak sesuai atau berbeda," kata Budi di GBK Senayan, pada hari Sabtu, 11 November 2023.
Untuk mengatasi kasus ini, Budi mengungkapkan bahwa pihaknya akan mengikuti proses penyelidikan KPK yang berlaku.
"Saya sudah minta, saya sih posisi di Kemenkes kita dukung semua langkah penegakan hukum itu, ada memang saat-saat di mana kita harus mengambil keputusan yang cepat, tapi saya juga bilang semua keputusan cepat itu harus sesuai, tidak boleh ada (seperti itu)." lanjut Budi.
BACA JUGA:Bikin Ngiler! Durian Musang King Khas Lumajang Siap Panen, Harganya Berapa Nih?
Budi juga mengatakan bahwa Ia tidak akan menyalahkan jika untuk kepentingan rakyat Indonesia, Ia menolak jika hal tersebut untuk kepentingan diri sendiri.
"Yang penting adalah niat, kita lakukan itu jangan ada niat untuk memperkaya diri sendiri, tapi kalau itu untuk menyelamatkan masyarakat harusnya nggak masalah. Memang itu terjadi di awal-awal sebelum saya masuk," jelas Budi.
Proyek APD Covid-19 tersebut mencapai nilai yang fantastis, yakni Rp 3,03 triliun.
Sebagai informasi, berikut pihak-pihak yang sedang diawasi KPK untuk tidak ke luar negeri terkait dengan dugaan korupsi APD Covid-19:
BACA JUGA:PERHATIKAN! Ini 5 Gejala Diabetes yang Sering Dilewatkan Banyak Orang, Jangan Abai deh
1. Budi Sylvana (PNS)