Para peneliti mengatakan metode mereka berhasil dengan mengikuti pendekatan pembelajaran mesin yang relatif sederhana. AI diberi serangkaian fitur statistik berdasarkan pengetahuan tim tentang fisika gempa bumi, kemudian diminta untuk melatih dirinya sendiri berdasarkan database rekaman seismik selama lima tahun.
Setelah dilatih, AI memberikan ramalannya dengan mendengarkan tanda-tanda gempa bumi yang akan terjadi di tengah gemuruh latar belakang Bumi.
Para peneliti yakin bahwa di tempat-tempat dengan jaringan pelacakan seismik yang kuat seperti California, Italia, Jepang, Yunani, Turki, dan Texas, AI dapat meningkatkan tingkat keberhasilannya dan mempersempit prediksi hingga beberapa puluh mil saja.
Kategori :