Budi Gunadi Sadikin, jawab isu soal infeksi jamur hitam dari India||Kemenkes RI T rendingNews.Id – Sebuah fakta mengejutkan terjadi di India, khususnya pada penderita covid-19 yang juga terinfeksi jamur hitam.
Soal jamur hitam atau mucormycosis sedang menjadi pembahasan tak cuma di negeri Hindustan itu, tapi juga di dalam negeri.
Pasalnya, dampak infeksi jamur hitam pada pasien covid-19 ini sangat berbahaya, bahkan disebut-sebut memicu kondisi semakin parah pada sistem kekebalan tubuh pasien.
Seperti disampaikan Ketua Umum Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, Agus Dwi Susanto , p enyakit jamur hitam merupakan infeksi mematikan yang muncul pada pasien Covid-19. (BACA JUGA:Jawaban Penasaran Publik, Erick Thohir Beri Penjelasan Kenapa Pilih Abdee Slank Jadi Komisaris, Cek Reputasi dan Prestasinya di Sini! )
"Pasien yang terinfeksi jamur hitam menyebabkan perubahan warna pada mata dan hidung, penglihatan kabur, nyeri dada, dan kesulitan bernapas," katanya seperti diulas Antara .
Makanya, Perhimpunan Dokter Paru Indonesia mewanti-wanti masyarakat untuk mewaspadai potensi jamur hitam, khususnya pada kalangan penderita Covid-19.
Menurut informasi BBC, infeksi jamur hitam ditemukan di tubuh para pasien terpapar Covid-19 di India, baik yang tengah menjalani penyembuhan atau yang sudah sembuh.
Dokter spesialis mata di Mumbai, dr Akhsay Nair meyakini infeksi jamur hitam menyebabkan tingkat kematian mencapai 50%. (BACA JUGA:Cholil Nafis Apresiasi Wacana Gus Yaqut Terapkan Disertifikasi Penceramah: Bagus, Kan Cuma Ikut Penataran Wawasan Kebangsaan!)
Nair menduga pemicu infeksi jamur hitam adalah penggunaan steroid dalam proses penyembuhan pasien Covid-19.
Selain itu m enurut Nair, steroid selama ini digunakan untuk mengobati nyawa pasien Covid-19 kategori parah dan kritis .
Ia menjelaskan, steroid mengurangi pembengkakan pada paru-paru pasien dan tampak membantu mencegah kerusakan ketika sistem kekebalan tubuh bekerja keras untuk melawan virus Corona. +++++
Akan tetapi, steroid juga dapat mengurangi kekebalan tubuh dan mendongkrak gula darah pasien Covid-19, baik yang memiliki riwayat penyakit diabetes maupun tidak. (BACA JUGA:Febri Diansyah Bocorkan Salah Satu Pertanyaan Tes Wawasan Kebangsaan: Pilih Pancasila atau Al Quran, Namun Pewawancara Mendesak!)
"Diabetes menurunkan sistem imun tubuh, virus corona memperparah kondisi itu dan kemudian obat steroid yang digunakan untuk mengatasi Covid-19 berfungsi seperti layaknya bahan bakar pada api," kata dr Nair.
Menurut Nair, sudah ada sekitar 40 pasien yang mengalami infeksi jamur itu pada bulan April. Sebagian besar dari mereka mengidap diabetes dan tengah menjalani perawatan Covid-19 di rumah.
Ia menambahkan, sebanyak 11 penderita terpaksa menjalani operasi pengangkatan mata akibat infeksi yang menyerang saraf.
Kategori :